Level tertinggi di keluarga Mercedes-Benz diwakili oleh S-Class yang merupakan flagship mereka.

Adalah Mercedes-Benz W126 yang masih terbilang S-Class paling sukses dalam sejarah pabrikan asal Stuttgart, Jerman ini.

Namun, cukuplah W126 berkarier. Pertama diproduksi pada 1979 dan dihentikan pada 1991. Mercedes-Benz pun sudah menyiapkan penggantinya.

Inilah Mercedes-Benz W140 yang tampilannya langsung membuat para eksekutif dan orang kaya jatuh cinta.

Tak sebesar limusin yang dianggap terlalu besar tapi W140 ini terbilang sangat besar untuk ukuran sebuah sedan.

Cukuplah untuk menggambarkan bahwa pemiliknya adalah mereka yang berasal dari golongan kelas tertentu.

Namun, ukuran mobil ini pula yang bisa membuat mata seseorang terbelalak. Panjang versi normal dari W140 adalah 5,11 meter. Sedangkan Mercedes-Benz 600 SEL berukuran 5,21 meter.

Bahkan, lebarnya 1,89 meter. Ada semacam tongkat yang keluar saat mobil mundur. Ini teknologi jadul pengendali jarak parkir (PDC/park distance control).

Mercedes sendiri tentu saja telah mengembangkan W140 ini selama bertahun-tahun. S-Class baru menjadi lebih modern dari pendahulunya.

Salah satu buktinya adalah pada saat momen BMW merilis Seri 7 pada 1986. Ini model yang jadi lawan langsung Mercedes S-Class.

Pemakai Mercedes S-Class berpotensi berpaling ke BMW Seri 7 (E32). Kala itu, W140 sudah siap diluncurkan lebih awal.

Namun, pada 1989 ada pergolakan sosial sehingga peluncuran itu tertunda. Jadilah W126 yang masih jadi andalan untuk melawan BMW Seri 7 (E32).

Mesin V12

Kini, Mercedes S-Class ini telah lama berubah menjadi mobil klasik youngtimer yang dicari setelah beremigrasi secara massal ke Eropa Timur sebagai mobil bekas.

Sorotan teknis adalah mesin V12 6.0 liter yang benar-benar baru dipakaikan untuk model Mercedes-Benz 600 SE dan 600 SEL.

Menghasilkan tenaga 408 daya kuda (dk) dan menjadi salah satu model paling bertenaga di antara keluarga Mercedes-Benz hingga saat ini.

Secara umum, mesin bensin dari seri ini memakai empat katup dan intake camshafts yang dapat disesuaikan jadi yang paling canggih kala itu.

Mercedes-Benz pun merilis model 300 SD yang bertenaga diesel. Ini membuat mobil  turbodiesel kelas mewah tersedia di mana-mana.

Membalas BMW

Kembali ke mesin V12 yang jumbo, pemakaian kode 600 seharusnya membangkitkan asosiasi dengan Mercedes 600 legendaris. Itulah sedan ultra-mewah yang hadir antara 1964 dan 1981.

Namun, ada kesan Mercedes-Benz kurang percaya diri dengan Mercedes-Benz 600 SEL ini. Terlihat dari penempatan emblem 600 SEL di dasbor.

Lalu, ada pula emblem krom V12 di pilar C. Rasanya kurang tepat tapi Mercedes-Benz punya alasan bagus untuk ini.

Mesin V12 6 liter ini jadi yang pertama dipakai Mercedes-Benz setelah perang dunia kedua. BMW lebih dulu dengan mesin V12 pada 1987 lewat model 750i.

Jadilah BMW, pabrikan Jerman pertama yang memakai mesin V12 setelah perang dunia kedua. Mercedes-Benz tak menginginkan aib ini.

Lalu, mereka mencoba mengembangkan mesin V16 meski akhirnya tetap pakai yang V12 dengan tenaga berlimpah.

Sama-sama bermesin V12, BMW 750i menghasilkan tenaga 326 dk. Sedangkan Mercedes-Benz 600 SEL punya 408 dk.

Gaya Berkendara

Versi panjang menawarkan banyak ruang. Baik di bagian belakang dan depan. Ada banyak udara di antara kaki saya dan pintu pengemudi.

Pada sisi lain, konsol tengah yang gemuk dengan tombol yang tak terhitung jumlahnya memisahkan saya dari penumpang depan.

Ini jadi mirip kokpit pesawat. Ada berbagai indikator yang bisa bersuara menyampaikan informasi.

Saat kita membeli Mercedes-Benz 600 SEL ini dari dealer pada 1991, butuh biaya tambahan jika ingin memakai jok kulit. Bawaan pabrik hanya pelapis velour.

Lalu, mesin dinyalakan dan kondisinya tetap hening. Mesin V12 bekerja dengan sangat tenang dan tanpa guncangan berarti saat starter.

Akselerasi 0-100 km/jam ditempuh dalam tempo enam detik. Pada produksi awal, hanya ada empat percepatan otomatis. Mesin berputar tenang di 1.500 rpm di 70 km/jam.

Mungkin memang benar bahwa pergantian baru benar-benar terjadi saat ada sesuatu yang lebih besar menggantikannya.

Facelift dan Lebih Panjang

Facelift dilakukan setelah tiga tahun sejak peluncuran Mercedes-Benz 600 SEL ini. Varian baru dihadirkan di Geneva Motor Show pada Maret 1994.

Namun, performa seri 600 ini diturungkan menjadi 394 dk. Nomenklatur pun memakai pola baru pada Juni 1993, yaitu huruf S di depan angka tiga digit.

Pada September 1995, varian baru S-Class memulai debutnya. Dimensinya lebih panjang lagi sehingga 600 SEL terlihat jadi kecil.

Nomenklaturnya berbeda sedikit jadi Mercedes-Benz S 600 Long dan diarahkan untuk jadi limusin dengan teknologi perlindungan khusus.

Model yang dibuat khusus ini berukuran 6,21 meter atau semeter lebih panjang dari model serupa terdahulu.

Penambahan panjang ini menguntungkan penumpang belakang yang duduk nyaman berhadapan. Terdapat pula sekat antara pengemudi dan penumpang.

Limusin dari W140 tersedia tersedia dalam varian S 500 dan S 600 tanpa perlindungan khusus. Salinan pertama dari kedua varian diproduksi pada Agustus 1996.

Paus Yohanes Paulus II

Pada Maret 1997, varian lain dari seri W140 diselesaikan. Diberi nama Landaulet dan diambil dari varian S 500 dan diproduksi hanya satu kali untuk Paus Yohanes Paulus II.

Bagian atas Landaulet dioperasikan secara elektro-hidraulik sehingga Paus yang duduk di kursi tahtanya bisa terlihat dan bisa diatur posisinya. Kursi lipat tersedia untuk dua orang pendamping.

Terlepas dari kritik awal, W140 sama sekali bukan sebuah kegagalan, terutama karena hanya diproduksi selama tujuh tahun.

Pada akhir produksi di 1998, sebanyak 406.717 limusin dari W140 diproduksi di pabrik Sindelfingen. Lalu, sebanyak 28.101 unit di antaranya memiliki mesin diesel.

Termasuk juga versi dengan perlindungan khusus dan diproduksi hingga pertengahan 2000 setelah akhir produksi skala besar.

Galeri: Mercedes 600 SEL W140 1991