Berbagai pabrikan penyedia bus listrik baik itu produsen luar negeri maupun dalam negeri berlomba dalam menyediakan armada mereka masing-masing untuk mendukung program Langit Biru yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta).

Antusiasme ini terlihat dari merek-merek bus listrik yang hadir. Sebelumnya, BYD bekerja sama dengan Bakrie Autoparts. Mereka sukses melakukan uji coba Komersial bersama PT Transportasi Jakarta, belum lama ini.

Setelah itu mencuat merek-merek lain seperti Skywell, Higer, Zhongtong, Mobil Anak Bangsa (MAB), dan INKA E-Inobus ikut meramaikan persaingan.

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan para operator Transjakarta yang akan menggunakan bus listrik dapat memilih bus dengan kualitas yang baik disertai dukungan penuh purnajual dari agen pemegang merek (APM).

Transjakarta sebagai pengguna nantinya akan menyerahkan pemilihan merek kepada Operator karena skema kerja sama dengan Pola BDMI atau BSPA yang baru dijalankan oleh Transjakarta akan menjamin keterandalan Armada secara teknis sebagai pemenuhan standar pelayanan.

“Pada prinsipnya, kami menyambut baik antusiasme yang sekarang ada, baik itu dari pabrikan luar negeri maupun dalam negeri untuk berpartisipasi dalam mengadakan bus listrik bagi para operator," ujar Sardjono Jhony Tjitrokusumo, belum lama ini.

"Kalau semua lulus kajian dan uji teknis dari Dishub maka kami akan memberikan kriteria Komersialnya nanti," Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta)  itu menambahkan.

Adapun Transjakarta telah sukses melakukan uji coba komersial sebanyak 2 unit bus listrik merek BYD yang bekerja sama dengan PT Bakrie Autopart.

Transjakarta juga akan merencanakan untuk melakukan uji coba unit-unit bus listrik dari pabrikan lain.

"Harapan kami, pada tahun 2021 ini secara bertahap pada pertengahan semester kedua, bus listrik sudah mulai dapat digunakan dan dirasakan oleh masyarakat Jakarta," kata Sardjono Jhony Tjitrokusumo.

"Sementara untuk mekanisme kerja samanya masing masing pabrikan harus terlebih dahulu lolos uji teknis yang dibuktikan dengan dokumen dokumen teknis dari dishub (Dinas Perhubunga) barulah kami bisa memberikan kesempatan untuk uji coba secara komersial sebelum nantinya pihak operator akan melakukan penjajakan untuk melakukan pembelian,” Jhony menuturkan.

Pada 2020 lalu, Transjakarta juga telah sukses melaksanakan program uji coba bus listrik dengan berbagai metode sebagai pemenuhan persyaratan.