Perusahaan penyedia search engine asal Cina, Baidu, mengumumkan bahwa mereka bakal menjalin kerja sama dengan pabrikan mobil, Geely, untuk memproduksi kendaraan listrik (EV).

Baidu akan  menyediakan "sistem kemudi cerdas", sementara Geely bakal menawarkan keahlian desain dan manufaktur.

Geely adalah salah satu brand otomotif terbesar di Cina, yang juga membawahi Volvo dan memiliki saham di perusahaan induk Mercedes-Benz, Daimler.

Dua brand raksasa Negeri Tirai Bambu itu tak hanya akan besaing dengan Tesla-nya Elon Musk, tapi uga sederet kompetitor lokal.

"Kami percaya bahwa dengan menggabungkan kecakapan Baidu dalam transportasi cerdas, terhubung, dan otonom, dengan pengalaman Geely sebagai produsen mobil terkemuka, akan membuka jalan bagi kendaraan masa depan," kata Kepala Eksekutif dan salah satu pendiri Baidu, Robin Li.

 

Baidu mendirikan unit penggerak otonom milik mereka, Apollo, pada 2017, yang utamanya memasok teknologi berbasis kecerdasan buatan, dan bekerja sama dengan sejumlah brand asal Cina.

Patut dicatat, Cina merupakan pasar utama dunia untuk kendaraan listrik.

Menurut Badan Energi Internasional, ada 7,2 juta mobil listrik di jalanan secara global pada 2019, dengan 47 persen di antaranya di Cina.

Penyedia data S&P Platts memperkirakan bahwa "kendaraan energi baru" akan menguasai 20 persen dari total penjualan mobil anyar di Cina pada 2025.

“Cina telah menjadi pasar terbesar di dunia untuk EV, dan kami melihat konsumen EV menuntut kendaraan generasi berikutnya untuk menjadi lebih cerdas,” tambah Li.

Baidu dan Geely kemungkinan besar akan menghadapi persaingan yang ketat, dengan para produsen mobil dan raksasa teknologi skala global berlomba mengembangkan mobil pintar.

Raksasa internet, termasuk Tencent, Amazon, dan Alphabet, telah mengembangkan teknologi yang berhubungan dengan otomotif dan berinvestasi dalam startup mobil pintar pada beberapa tahun terakhir.

Raksasa e-commerce Cina, Alibaba, juga telah membentuk joint venture EV dengan pesaing Geely, SAIC.

Sementara aplikasi ride-hailing Cina, Didi Chuxing, telah bermitra dengan pembuat mobil, BYD, untuk membuat kendaraan listrik yang dirancang khusus untuk layanan komersil.

Pengumuman kerja sama Baidu dan Geely muncul tak lama setelah adanya laporan kemungkinan kolaborasi mobil listrik antara Apple dan Hyundai.

Saham brand mobil Korea Selatan itu melonjak lebih dari 20 persen pada akhir pekan lalu, setelah mengatakan sedang dalam pembicaraan "tahap awal" dengan perusahaan pembuat iPhone itu.