Istilah ojek sudah sangat akrab di telinga kita. Bahkan, sudah jadi profesi penuh saat sistem ojek online diperkenalkan.
Tak hanya di Indonesia, ojek pun familiar di kawasan Asia dan Afrika. Tapi, jangan harap cari ojek motor di negara-negara barat.
Untuk kawasan Asia dan Afrika, ojek motor atau bahasa Inggrisnya motorcycle taxi ini jadi salah satu transportasi umum andalan masyarakat.
Sarana transportasi umum yang sangat mudah diadakan ini sudah jadi mata pencaharian utama banyak orang di Asia dan Afrika.
Mereka mengantarkan orang ke tempat tujuannya dengan sepeda motor dan ada tarif yang ditetapkan, baik sesuai kesepakatan atau berdasarkan sistem.

Sekarang, bencana global yang sangat merugikan terjadi hampir di sepanjang 2020 menyebabkan dampak ekonomi luar biasa di seluruh dunia.
Afrika khususnya, mengalami penutupan besar-besaran di hampir semua sekolahnya, memberi anak-anak banyak waktu menganggur sampai kelas online dilaksanakan.
Ratusan buruh dan karyawan di negara-negara seperti Zambia, Mozambik, dan Malawi tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap untuk menghidupi keluarga mereka.
Situasi ini menimbulkan fenomena di kawasan Afrika. Terdapat fakta bahwa para siswa mulai putus sekolah dan malah terjun mencari uang dengan cara ngojek.
Jelas bahwa lonjakan minat yang tiba-tiba terhadap industri ojek ini adalah hasil dari sebuah kombinasi maut.
Penutupan sekolah dan banyak sekali keluarga di Afrika perlu melakukan apa yang mereka bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Sebuah gambaran yang jelas begitu rinci melukiskan tentang cobaan berat yang dihadapi anak-anak Afrika.
Seperti disebutkan, pandemi telah memaksa penutupan kelas tatap muka. Ironisnya, ini jadi sesuatu yang sangat disukai oleh kaum muda Afrika.
Ternyata, anak-anak lebih suka menghabiskan waktu mereka di luar rumah untuk bekerja dengan mengantarkan pengiriman makanan serta orang-orang dari titik A ke titik B.
Anak-anak usia sekolah itu daripada tinggal di rumah tanpa melakukan apa-apa lebih baik ngojek dan dapat uang.
Kemalasan yang dipadukan dengan ketersediaan motor buatan Cina yang harganya terjangkau di wilayah tersebut telah jadi magnet bagi anak-anak itu.
Remaja berusia lima belas tahun begitu mudahnya membeli motor mereka sendiri sebagai investasi untuk mencari nafkah.
Untuk saat ini, situasi itu tampak bagus karena para remaja itu bisa membantu keluarganya bertahan hidup di tengah pandemi.
Namun, situasi ini tak boleh berlangsung selamanya lantaran biar bagaimana pun juga, pendidikan itu sangat penting.
Secara alamiah, kunci suatu daerah berkembang adalah pendidikan. Dunia tidak akan seperti sekarang ini jika bukan karena pemikiran brilian yang telah membentuk industri.
Merujuk pada situasi ini, mereka yang telah terjun untuk ngojek seperti sudah mengukuhkan diri bahwa mereka tak butuh pendidikan lagi.
Semoga situasi ini tidak permanen. Sekolah kembali dibuka, ekonomi bergeliat, dan para remaja ini kembali membuka buku mereka.
Sumber: Tes