Sekitar sebulan lalu, Daimler menjual pabrik Smart milik mereka di Prancis kepada Ineos, di mana perusahaan tersebut akan memproduksi off-roader Grenadier.

Lokasi manufaktur di Hambach itu akan terus merakit Smart EQ ForTwo di bawah kepemilikan Ineos, dan tampaknya model Smart baru bakal memasuki jalur perakitan tahun depan.

Automotive News melaporkan bahwa Smart sedang bekerja sama dengan Geely untuk sebuah crossover kecil yang berdasarkan Sustainable Experience Architecture milik perusahaan Cina tersebut.

Daimler dan Geely mengumumkan kemitraan mereka pada tahun lalu, dan mobil ini kabarnya akan menjadi buah pertama dari kerja sama kedua brand.

Bos Smart, Daniel Lescow, mengatakan kepada Automobilwoche - publikasi Automotive News berbahasa Jerman - bahwa model high-riding baru ini tidak akan memakan penjualan mobil kompak Mercedes-Benz.

Crossover kecil tersebut akan ditemani oleh mobil utility lain, kemungkinan model yang lebih besar, tetapi keduanya tidak akan tersedia di pasar Amerika Serikat (AS).

Paling tidak untuk saat ini, karena Smart mengatakan bakal tetap fokus kepada pasar Eropa dan Cina.

"Potensinya sangat besar, tidak hanya di Eropa tetapi juga Cina. SUV menjadi yang paling populer dari semua kendaraan penumpang di Cina. Tapi jangan khawatir, SUV baru kami tidak hanya untuk Cina. Kami akan menghadirkannya juga di pasar Eropa," tulis Lescow baru-baru ini lewat LinkedIn.

Transformasi Smart dari produsen mobil kecil menjadi perakit SUV berarti brand tersebut akan kehilangan salah satu karakteristik utamanya, yakni ukuran mobil.

Produk perusahaan itu tidak akan lagi menjadi yang terkecil di pasar, dan Smart bahkan akan mulai bergerak secara perlahan menuju segmen upmarket.

"Panjang kendaraan saja tidak lagi menjadi faktor penentu bagi kami. Perusahaan telah mendefinisikan ulang persyaratan untuk produk-produk Smart," kata Lescow kepada Automobilwoche.

"Kami ingin memancarkan aura dan karakter mobil yang lebih premium, dan berusaha tidak lagi tampak terlalu playful.”