Merger antara PSA Group dan Fiat Chrysler Automobiles (FCA) ke dalam Stellantis telah menjadikan lebih dari selusin merek di bawah satu payung perusahaan.

Salah satu harapan dari penggabungan tersebut yaitu bisa melakukan penghematan biaya, meski hal itu sepertinya akan sulit dilakukan.

Namun, CEO Stellantis Carlos Tavares mengatakan kepada Automotive News Europe bahwa setiap merek akan diberi kesempatan untuk meraih kesuksesan di bawah bendera organisasi baru tersebut.

Tavares mengatakan bahwa Stellantis akan mendukung merek dan pabriknya dengan berinvestasi pada produk baru, memberi mereka kesempatan untuk pulih saat perusahaan mencari area untuk menghemat uang.

Ini pernyataan yang menenangkan terutama untuk beberapa merek seperti Chrysler dan Lancia, yang keduanya sedikit stagnan dalam penjualan.

Dalam merger tersebut, Stellantis mengumumkan akan mengelompokkan 14 merek yang dikontrolnya ke dalam kelompok yang berbeda berdasarkan posisi pasar mereka, dan Stellantis menempatkan Lancia dalam kategori premium yang sama dengan Alfa Romeo dan DS.

Stellantis akan berjalan dengan skema dan sistem kerja baru. Tavares mengatakan bahwa Stellantis harus menjadi "lebih pintar dan lebih efisien." Namun, dia tidak merinci apa artinya itu.

Stellantis juga melihat kesalahan langkahnya di Cina. Di negara itu FCA dan PSA menderita kerugian cukup besar di Cina akibat penjualan yang buruk.

Karena itu, Stellantis akan berfokus pada produk baru dan berupaya keras menemukan kesuksesan di Negeri Tirai Bambu agar terhindar dari tindakan pemutusan hubungan kerja.

Stellantis kini menguasai 14 merek, mulai dari Dodge, Ram, dan Chrysler, hingga Peugeot, Citroen, dan Alfa Romeo.

Sangat mudah untuk menemukan area yang tumpang tindih di antara merek tersebut dan itu harus dicarikan solusinya oleh Stellantis dalam beberapa bulan mendatang.

Penggabungan tersebut telah mempertanyakan kembalinya Peugeot ke Amerika Serikat, yang diprediksikan dilakukan pada tahun 2023.

Pada tahun 2014 Peugeot mengibarkan bendera putih lantaran tidak mampu bersaing di pasar Amerika.

Beberapa opini juga mengatakan sebaiknya Peugeot tidak mencoba memasuki pasar Amerika lagi karena tidak ada model yang bisa dijadikan andalan untuk merayu konsumen di Amerika.