Bencana alam banjir yang melanda Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu memang sangat memprihatinkan.
Banyak kesulitan yang timbul terkait bencana alam tersebut, termasuk yang dialami oleh Pertamina.
Sempat terbetik kabar bahwa bencana banjir tersebut membuat pasokan BBM dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan ke wilayah Barito Timur di Kalimantan Tengah mengalami kesulitan sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi warga di Kabupaten Barito Timur.
Menanggapi pemberitaan yang menyatakan terdapat kelangkaan BBM di wilayah Barito Timur, Pertamina dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa sempat adanya keterlambatan penyaluran BBM.
Penyaluran BBM dari Integrated Terminal (IT) Banjarmasin sebagai titik suplai menuju ke Kabupaten Barito Timur mengalami keterlambatan disebabkan akses utama mobil tangki tidak dapat dilalui.
Pertamina berupaya keras untuk menyalurkan BBM tersebut dengan cara menggunakan Landing Craft Tank (LCT) untuk mengangkut mobil tangki agar bisa memenuhi kebutuhan BBM di Kabupaten Barito Timur.
Susanto August Satria, Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR VI Kalimantan mengonfirmasi bahwa dua SPBU yang berada di Pasar Panas dan perbatasan Kalimantan Selatan dengan Barito Timur memiliki stok yang cukup yaitu gasoline sebanyak 44.292 liter dan gasoil sebanyak 5.303 liter.
“Kami upayakan agar kebutuhan BBM terpenuhi di wilayah Barito Timur, namun memang jalur yang biasanya dilalui oleh mobil tangki sementara tidak bisa."
"Sehingga penyaluran dari IT Banjarmasin menuju SPBU sedikit memakan waktu yang lebih lama dibandingkan normalnya,” ujar Satria.
Waktu yang ditempuh oleh mobil tangki bila dalam keadaan normal selama lebih kurang 8 jam, sedangkan kondisi sekarang membutuhkan waktu sekitar 13-16 jam perjalanan.
Lebih lanjut Satria menambahkan bahwa Pertamina memastikan tidak ada perbedaan harga jual saat kondisi seperti ini.
Pertamina berharap masyarakat dapat membeli BBM ke lembaga penyalur resmi Pertamina di mana kualitas dan harga pasti terjamin.
“Masyarakat tidak perlu melakukan panic buying, mari kita sama-sama berdoa agar banjir segera surut dan infrastruktur dapat digunakan sebagaimana dalam keadaan normal sehingga penyaluran BBM dapat berjalan dengan lancar,” ujar Satria.
Sumber: Pertamina