Formula 1 adalah puncak tak terbantahkan dari olahraga otomotif dunia. Tak hanya dilihat sebagai rumah spiritual dari para pembalap terbaik, ajang itu juga mengumpulkan mekanik papan atas.
Dalam video terbaru mereka, Engineering After Hours menampilkan salah satu inovasi terliar yang pernah menghiasi grid F1: the fan car. Tapi, dengan cara memodifikasi sebuah mobil RC.
Sebelum lanjut menuju eksperimen, mari kita bahas sedikit tentang mengapa ide "fan car" ini begitu menarik pada zamannya.
Sebagian besar dari Anda tentu tahu bahwa mobil balap modern menggunakan sayap untuk menghasilkan gaya tekan ke bawah (downforce).
Ya, itu memang menghadirkan estetika yang luar biasa. Tetapi, tambahan aerodinamis juga membawa kelemahan permanen: yakni drag berlebihan dan kinerja linier.
Makin tinggi kecepatan pada mobil balap, downforce juga kian besar. Sebaliknya, pada konsep fan car, hampir tak ada drag yang mengganggu dan downforce-nya konstan pada kecepatan berapapun.
Berkat keajaiban 3D printing, Engineering After Hours berhasil menerapkan konsep kontroversial tersebut kepada mobil RC milik mereka.
RC itu mampu menghasilkan sekitar tiga kali berat kendaraan hanya dari downforce saja. Lalu, apakah artinya mobil tersebut bisa berjalan terbalik dengan mudah? Tidak segampang itu.
Salah satu masalah terbesar untuk membuat fan car berfungsi - dan juga alasan mengapa teknologi itu dilarang - adalah menjaga bagian "perutnya" tetap tertutup saat bergerak.
Dengan demikian, tes awal akan berhasil karena mobil tetap diam. Namun,jika ada pergerakan apapun mengganggu segelnya, uji coba bakal gagal.
Untungnya, setelah menggunakan bahan yang lebih fleksibel untuk bagian rok, mobil RC tersebut berhasil melaju terbalik dengan kecepatan yang sangat rendah.
Tak seperti yang banyak dipercaya, kami telah melihat kebangkitan teknologi fan pada kendaraan jalan raya seperti Murray T.50 - dibuat oleh orang yang sama yang awalnya mengusulkan teknologi tersebut.
Inovasi dalam dunia motorsport jauh lebih kalem saat ini. Tetapi, jelas bahwa semua tim balap masih berhasrat besar membengkokkan peraturan tanpa melanggarnya.
Sumber: Engineering After Hours via YouTube