Presiden anyar Amerika Serikat (AS), Joe Biden, berbicara kepada wartawan pada Senin (25/1/2021), mengenai perintah eksekutif yang dia tanda tangani, dengan fokus pada sektor manufaktur.
Instruksi bertajuk "Made in America" itu di antaranya mencakup komitmen untuk membeli lebih banyak produk AS di tingkat federal.
Bagi sektor otomotif, yang paling menarik adalah janji untuk mengubah seluruh kendaraan federal menjadi serba listrik. Ini suatu langkah yang bisa menghasilkan banyak lapangan pekerjaan baru.
"Pemerintah federal memiliki armada kendaraan sangat besar, yang akan kami gantikan dengan kendaraan listrik yang dirakit di AS oleh para pekerja AS," kata Biden.
"Ini bakal menciptakan satu juta peluang kerja baru di bidang otomotif, energi bersih, dan akhirnya kendaraan yang bebas emisi.
"Bersama, ini akan menjadi mobilisasi investasi publik terbesar dalam pengadaan infrastruktur sejak Perang Dunia II."
Selain itu, Presiden Biden juga mengumumkan perubahan kriteria bagi agen federal yang membeli kendaraan, menguraikan persyaratan baru untuk menentukan status "made in America"-nya.
Kriteria sebelumnya menyatakan bahwa 50 persen suku cadang harus buatan AS agar kendaraan memenuhi syarat. Angka itu akan meningkat.
Kemudian, nilai komponen AS, baik pada tingkat moneter maupun dalam kontribusi terhadap ekonomi - terutama melalui pekerjaan - akan diperhitungkan.
Presiden juga berjanji untuk bekerja sama dengan Manufacturing Extension Partnership (MEP) untuk menghubungkan supplier, baik besar maupun kecil, kepada proyek pemerintah.
Di bidang teknologi, perintah eksekutif Presiden Biden juga menyerukan investasi dalam energi bersih, bioteknologi, kecerdasan buatan, dan baterai.
Dua yang terakhir tentu saja dapat diterapkan pada industri otomotif, karena elektrifikasi dan sistem otonom akan terus berkembang.
Tidak disebutkan secara spesifik mengenai jenis kendaraan tanpa emisi yang dipertimbangkan pemerintah, tetapi bisa dipastikan bakal menguntungkan para produsen mobil.
Pemerintah AS menghabiskan sekitar 600 miliar dolar AS setahun untuk proses pengadaan barang dan jasa.
Dan, menurut Presiden Biden, kontrak pemerintah dengan perusahaan asing meningkat 30 persen selama era pemerintahan Donald Trump.
Sumber: C-span