Volvo mengawali tahun 2021 dengan baik. Penjualan mobil secara global pabrikan asal Swedia itu menggembirakan pada Januari dengan adanya peningkatan 30,2 persen.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa Volvo perlahan tapi pasti mulai bangkit. Seperti diketahui, tahun lalu pandemi Covid-19 telah membuat industri otomotif anjlok.
Volvo pun turut terdampak. Penjualan mereka sepanjang tahun 2020, turun 6,2 persen menjadi 661.713 mobil. Pada sisi lain, paruh kedua tahun lalu menunjukkan kenaikan. Tren positif tersebut pun berlanjut hingga memasuki 2021.
Sejak akhir tahun lalu, Volvo memang memiliki keyakinan bakal mengalami peningkatan dalam penjualan. Hal ini diungkapkan Kepala Operasi Komersial Global Volvo, Lex Kerssemakers.

"Kami mengalami paruh kedua tahun yang luar biasa setelah awal yang sulit, mendapatkan pangsa pasar di semua wilayah penjualan utama kami," kata Lex Kerssemakers seperti dilansir Motor1.com dari Antara dari Reuters, belum lama ini.
"Kami memiliki tujuan untuk menciptakan tren positif pada tahun 2021,saat kami terus meluncurkan Volvo listrik baru dan memperluas bisnis online kami," ia menambahkan.
Apa yang diungkapkan Lex Kerssemakers pun nyatanya terwujud pada Januari 2021. Setelah berjuang di tengah pandemi selama 2020, penjualan Volvo naik dengan ditopang pertumbuhan di Cina, Eropa, dan Amerika Serikat (AS).
Penjualan global naik 30,2 persen menjadi 59.588 unit mobil, didorong oleh kinerja tahun-ke-tahun yang kuat di Cina.
"Perusahaan lebih dari sekadar memulihkan kerugian dari penutupan Covid-19 sebelumnya," demikian pernyataan Volvo dalam laporan penjualan Januari 2021.
Dalam kesempatan ini, Volvo menyampaikan bahwa jajaran mobil sport utility (SUV) berkontribusi besar dalam penjualan.
Porsinya mencapai 71 persen dari keseluruhan volume. Pada sisi lain, popularitas lini mobil listriknya juga meningkat.
Selama Januari, penjualan kendaraan listrik Volvo di bawah unit Rechange diklaim naik dua kali lipat tahun ke tahun, mewakili 23 persen dari total volume penjualan.
Penjualan tertinggi di Cina, tumbuh 91,3 persen menjadi 19.160 mobil pada Januari 2021. Negeri Tirai Bambu memang menjadi pasar utama Volvo.
Kenaikan penjualan di Cina dibantu oleh permintaan pasar yang kuat secara keseluruhan, tetapi juga didorong oleh peningkatan penjualan SUV kompak XC40 dan sedan S60.
Galeri: Volvo XC40 Recharge
Sementara itu, masih dilansir dari Antara, penjualan Volvo di AS mencapai 8.151 unit mobil pada Januari.
Jumlah tersebut meningkat 32,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dengan model terlaris SUV XC90.
Adapun di Eropa untuk bulan Januari meningkat 9,0 persen menjadi 24.857 unit. Kinerja yang kuat di pasar utama seperti Swedia, Jerman, dan Belanda berkontribusi besar di Benua Biru.
Untuk mobil listrik mencatatkan 41 persen dari total penjualan Volvo di Eropa.
Secara keseluruhan, pada Januari 2021, XC40 menjadi model terlaris dengan 17.770 unit terjual (2020: 10.802 unit), diikuti oleh XC60 dengan 17.053 unit (2020: 13.353 unit), dan XC90 dengan 7.564 unit (2020: 6.902 unit).
Galeri: Volvo XC90 facelift
Sumber: Antara, Reuters