Berbagai produsen sepeda motor telah memperkenalkan sejumlah fitur keselamatan berteknologi tinggi selama satu dekade terakhir.
Dari kontrol traksi multi-level dan kontrol wheelie hingga ABS yang sangat sensitif sehingga fitur pengaman pada motor kini jauh lebih canggih dari sebelumnya.
Apakah Anda merasa fitur-fitur ini sangat bermanfaat atau malah mengganggu, itu kembali pada penilaian masing-masing individu.
Namun, fitur yang sudah marak diterapkan di pasaran motor adalah cruise control adaptif. KTM, BMW, dan Ducati sudah memakai teknologi tersebut pada 2021 ini.
Harley-Davidson adalah pabrikan yang turut pula mengembangkan kendali perjalanan adaptif untuk armadanya.
Namun, teknologi terbaru yang akan dipatenkan Harley-Davidson mengisyaratkan fitur otomatisasi yang lebih banyak lagi di jajaran motor mereka.
Dikeluarkan pada 21 Januari 2021, sebuah dokumen paten diterbitkan. Sebuah sistem yang mengatur pengereman darurat otonom resmi dimiliki Harley-Davidson.
Sistem ini dapat membantu pengendara menghindari kecelakaan. Ini fitur yang canggih lantaran memadukan berbagai alat pengukur lalu lintas dan perangkat deteksi pengendara.
Teknologi ini akan memperingatkan pengendara tentang potensi bahaya dan mengintervensi bila diperlukan.
Sistem bantuan radar tidak hanya akan mendeteksi kendaraan di sekitarnya tetapi juga akan memantau pengendara dengan kamera dasbor dan sensor di setang dan jok.
Sebelum menginjak rem secara otomatis, sistem akan menentukan apakah pengendara cukup responsif untuk bereaksi atau tidak.
Jika tidak, sistem ini akan mengirimkan serangkaian peringatan visual dan suara melalui tanda hubung dan peringatan melalui panel kontrol.
Jika pengendara merespons tepat waktu, pengereman darurat otomatis tidak akan mengambil alih. Jika tidak, sistem itu akan turun tangan untuk menghindari tabrakan.
Seperti yang Anda lihat pada Gambar 4 tampaknya cukup menggambarkan dengan cukup rinci bagaimana sistem itu bekerja.
Jika pengendara sudah menginjak rem dan sistem menganggap rem tidak sesuai untuk jarak berhenti, sistem akan menambahkan tekanan rem untuk memaksimalkan perlambatan.
Selain kamera dasbor, teknologinya pun meluas ke kamera helm yang memantau mata pengendara untuk menentukan kesadaran.
Tentu saja pengereman darurat otonom sudah dimanfaatkan oleh industri otomotif. Nissan yang paling mengandalkan teknologi ini pada produk mereka.
Namun, pada kendaraan non-self-balancing seperti sepeda motor, fitur tersebut menimbulkan beberapa pertanyaan.
Saat seorang pengendara melakukan perjalanan panjang di atas Harley-Davidson, hal paling manusiawi yang muncul adalah rasa kantuk.
Pada posisi seperti inilah dipertanyakan apakah sistem itu juga tetap akurat saat menjalani perjalanan yang panjang dan jauh.
Hanya waktu yang akan memberi tahu apakah fitur pengereman darurat otomatis akan benar-benar diterapkan Harley-Davidson atau tidak. Jika iya, kapan itu terjadi.
Sumber: OmniMoto, Free Patents Online