Teknologi diciptakan untuk membantu manusia dalam berbagai hal. Tak hanya untuk pekerjaan sehari-hari tapi juga untuk situasi darurat.
Penerapan teknologi canggih di mobil untuk meningkatkan keselamatan pengendara dan penumpang terus diperbarui.
Apalagi Mercedes-Benz, salah satu pabrikan paling terkemuka di dunia pasti sangat memikirkan soal yang satu ini.
Salah satu fitur canggih yang ada di mobil Mercedes-Benz adalah sistem pengirim pesan darurat saat mobil mengalami kecelakaan parah beserta lokasi kejadiannya.
Dalam tempo sekian detik, pihak terkait langsung mendapatkan kabar bahwa ada sebuah Mercedes-Benz yang baru saja mengalami kecelakaan.
Sehingga, pertolongan bisa sesegera mungkin diberikan. Jika ini berfungsi dengan baik, maka alangkah bergunanya teknologi ini.
Galeri: 2020 Mercedes-Benz GLB 250: Review
Masalahnya, mobil-mobil Mercedes-Benz yang ada di Amerika Serikat (AS) sedang mengalami software error atau peranti lunak keselamatan ini tak bekerja sebagai mana mestinya.
Sering sekali software tersebut mengirimkan sinyal darurat memberi tahu mobil mengalami kecelakaan tapi lokasinya sangat tidak akurat dan melenceng jauh
Alhasil, petugas yang ingin memberikan pertolongan jadi kecele karena lokasi yang diberikan sistem itu salah.
Mercedes-Benz pun langsung mendeteksi mobil mana saja yang bermasalah, lalu ditemukan sofwatre error itu ada di 1,29 juta mobil.
Tak ayal, pihak Mercedes-Benz AS pun langsung bertindak dan menarik semua mobil yang mengalami software error itu.
Ada pun mobil yang bermasalah itu adalah mobil yang diproduksi pada 2016 hingga 2021 meliputi beberapa model.
Mercedes-Benz CLA-Class, GLA-Class, GLE-Class, GLS-Class, SLC-Class, A-Class, GT-Class, C-Class, E-Class, S-Class, CLS-Class, SL-Class, B-Class, GLB-Class, GLC-Class, dan G-Class.
Melihat daftar tersebut, tampaknya hampir semua model Mercedes-Benz yang ada di AS mengalami kerusakan sistem.
Badan Keselamatan Lalu Lintas AS (NHTSA) merinci sebanyak 1.292.258 unit Mercedes-Benz yang dibuat sebelum 29 Januari 2021 semuanya bermasalah.
Berdasarkan kronologi peristiwa yang tercatat dalam pemberitahuan penarikan, masalah tersebut ditemukan pada Oktober 2019.
Saat itu, pusat eCall Mercedes-Benz di Eropa melaporkan posisi kendaraan yang tidak akurat lokasi kejadiannya.
Setelah analisis mendalam tentang masalah ini, ditemukan bahwa desain perangkat lunak modul memengaruhi informasi lokasi.
Mendapati situasi itu, Mercedes-Benz tak ingin mengambil risiko dan dilakukanlah penarikan massal itu.
Masalah ini dapat dengan mudah diselesaikan melalui pembaruan perangkat lunak melalui dealer resmi Mercedes-Benz.
Dealer telah diberi tahu pada 12 Februari 2021, sementara pemilik akan menerima pemberitahuan pada 6 April.
Sumber: NHTSA via Car and Driver