Ban menjadi bagian yang sangat penting pada kendaraan bermotor. Ban merupakan bagian yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan.
Sehingga ban harus memiliki kualitas yang prima untuk kenyamanan dan keamanan berkendara.
Ban juga harus mendapatkan perhatian khusus. Dalam arti, kondisi ban harus diperiksa secara rutin untuk memastikan kondisi ban dalam keadaan baik.
Itu dilakukan sebagai langkah antisipasi jika kondisi ban sudah mulai berkurang.
Michelin Indonesia dalam survei yang dilakukannya mengungkap fakta-fakta mengenai perilaku pengendara mobil dalam memeriksa kondisi tekanan angin serta kebiasaan mengganti ban kendaraan.
Survei diselenggarakan sebagai bagian dari kampanye Michelin Safe Mobility 2020 pada Desember lalu.
Survei dilakukan seiring dengan kegiatan layanan cek ban gratis di toko/bengkel rekanan Michelin yaitu Lautan Ban, Permaisuri Ban, dan 1 Station by B-Quik.
Lebih dari 250 pengendara mobil berpartisipasi dalam layanan cek ban dan survei perilaku berkendara.
Menurut temuan Michelin, 64% dari pengendara mobil yang mengikuti survei mengakui mengecek tekanan angin pada ban setidaknya setiap satu bulan sekali.
Sedangkan 15% pengendara lainnya melakukan pengecekan angin setelah lebih dari jangka satu bulan.
Selebihnya, sebanyak 21% pengendara yang disurvei menyatakan hanya mengecek tekanan angin sesekali apabila ban mulai kempes, terasa tidak nyaman, atau saat akan melakukan perjalanan jauh.
Sementara itu, lebih dari 77% pengendara yang mengikuti survei mengetahui nilai tekanan angin yang tepat untuk kendaraan mereka yaitu pada rentang 28-33 psi (pound per inci persegi).
Nilai tekanan angin ideal ini dapat dilihat pada petunjuk kendaraan yang biasanya terletak di sisi kanan pintu kemudi.
Namun, kenyataannya banyak dari ban kendaraan yang diperiksa memiliki tekanan angin yang tidak sesuai dengan nilai yang disarankan.
“Secara umum pengendara memiliki pengetahuan yang baik tentang tekanan angin yang ideal, namun masih jarang memeriksa tekanan angin secara rutin."
"Karena itulah Michelin terus mengadakan kegiatan ini untuk terus mengedukasi pengendara agar memastikan kondisi keamanan ban yang digunakan, ” kata Steven Vette, Presiden Direktur Michelin Indonesia.
Customer Engineering Support Michelin Indonesia Mochammad Fachrul Rozi menyarankan pengendara untuk meluangkan waktu beberapa menit setiap bulan untuk memastikan kondisi ban.
“Meskipun tidak ada kerusaan yang terlihat di permukaan, ban bisa kehilangan tekanan udara hingga 1 psi setiap bulan."
"Hal ini dapat dipercepat oleh kebocoran udara dikarenakan kebocoran yang tidak disengaja, kebocoran pada katup atau tutup katup, atau kerusakan roda,” kata Fachrul Rozi.
Sumber: Michelin