Lotus Cars Limited mulai mengikuti tren ke depan saat mereka mempertimbangkan transisi produk kendaraannya ke powertrain serbalistrik.
Lotus bertenaga mesin pembakaran terakhir rencananya akan diperkenalkan pada musim panas 2021 ini.
Bersamaan dengan itu, perusahaan automotif asal Inggris tersebut juga bersiap meluncurkan Lotus Evija listrik.
Bahkan, pihak Lotus sepertinya sudah melihat jauh ke masa depan, bukan sekadar angan-angan.
Mereka sudah pada tahap membayangkan seperti apa tampilan endurance racer produksinya yang akan ikut balapan endurance Le Mans 24 Hours 2030 mendatang.
Alhasil, mereka pun menciptakan konsep Lotus E-R9 yang menakjubkan dan cocok untuk balapan endurance.
Untuk saat ini, Lotus E-R9 tersebut hanyalah sebuah studi desain dan teknologi. Mobil ini menggunakan kanopi bergaya jet tempur dan bentuk sayap delta yang dicat hitam dan emas.
Lotus E-R9 memiliki fitur aerodinamis aktif, panel bodi morphine, dan control surface yang dipasang secara vertikal yang membantu dalam kecepatan tinggi menikung.
Pengemudinya dapat mengubah bentuk mobil dengan cepat, atau mobil dapat melakukannya secara otomatis dengan serangkaian sensor.
Hal ini memungkinkan mobil mencapai tarikan minimum pada gaya turun lurus dan downforce maksimum saat melalui tikungan.
Galeri: Konsep Lotus E-R9
Lotus tidak merinci powertrain pada Lotus E-R9 ini, meskipun perusahaan mengatakan akan menggunakan fitur penggerak semua roda (AWD) dengan masing-masing roda digerakkan secara independen.
Mobil ini juga memiliki fitur vektor torsi yang dibangun dari teknologi yang digunakan Lotus pada Evija baru. Meskipun pengemudi Lotus E-R9 akan dapat menyesuaikannya saat bepergian.
Lotus percaya bahwa kemajuan teknologi baterai selama dekade berikutnya akan semakin padat dan daya baterai akan terus meningkat.
Sehingga, menghasilkan baterai kimia sel campuran dan kemampuan untuk melakukan hot-swap selama pit stop.
Lotus E-R9 mengingatkan kembali pada ikon mobil balap masa lalu. Angka “9” dalam nama mobil tersebut mengacu pada Lotus MkIX.
Mobil tersebut digunakan oleh Lotus Cars saat debutnya dalam balapan endurance 24 Hours of Le Mans pada masa lalu.
Kepala aerodinamika perusahaan, Richard Hill, dan insinyur platform prinsip Lotus Evija, Louis Keer, mengembangkan mobil balap futuristik ini.
Mereka memberikan pandangan sekilas tentang masa depan balapan yang sangat menarik dan tidak pasti.
Mobil balap tersebut menggabungkan teknologi yang sepenuhnya diharapkan untuk dikembangkan oleh perusahaan.
Sumber: Lotus