Suka atau tidak suka, kendaraan listrik sudah hadir di antara kita. Dalam lingkup yang lebih luas, negara-negara telah menerapkan langkah-langkah tertentu terkait mobil listrik ini.
Tujuannya untuk meningkatkan permintaan mobil listrik yang akan berujung pada terwujudya harapan tinggi untuk mengurangi emisi berbahaya dan menyelamatkan bumi.
Para regulator lingkungan di Eropa sangat ketat dalam hal ini. Ditandai dengan semakin banyaknya negara-negara di Eropa yang akan segera melarang penjualan mobil bensin.
Memang, tidak diberlakukan langsung tapi penetapan batas waktu sudah mulai gencar dipublikasikan.
Kendati demikian, ini bukanlah akhir dari mesin pembakaran internal atau kita sebut saja mesin bensin murni.
Galeri: Porsche 911 GT3 2022 Saat Pengujian
Berbicara kepada Evo Magazine selama peluncuran Porsche 911 GT3 baru, Dr. Frank Walliser berbagi beberapa wawasan menarik.
Dia adalah Wakil Presiden Porsche Motorsport dan Pimpinan untuk Proyek GT yang menyampaikan soal perkembangan terbaru bahan bakar sintetis Porsche.
Ini pun bukan hal baru karena kita sebelumnya sudah mengenalnya sebagai eFuel. Ini inovasi dalam hal bahan bakar.
Dr. Frank Walliser percaya bahwa mesin berbahan bakar konvensional yang menggunakan bahan bakar sintetis akan mengubah mobil tersebut menjadi kendaraan ramah lingkungan.
Pasalnya, Dr. Frank Walliser meyakini eFuel akan membuat mesin bensin bisa bebas emisi atau bisa sebersih mobil listrik.
Dia menambahkan bahwa eFuel penting bagi Porsche untuk mengurangi output CO2 dari knalpot mereka.
Berbgai alasan dikemukakan. Disebutkan bahwa eFuel adalah bahan bakar sintetis yang lebih bersih dan tidak memiliki produk sampingan.
Ditambahkan, memiliki lebih sedikit partikulat dan lebih sedikit NOx yang dihasilkan daripada mesin bensin saat ini.
Pertanyaan yang pasti muncul, seberapa berkurangnya emisi jika sebuah mobil memakai eFuel itu. Sebab, untuk bebas total dari emisi hampir tidak mungkin.
Dr. Frank Walliser mengatakan bahwa ketika Porsche memulai produksi penuh eFuel, mereka mengharapkan pengurangan CO2 bisa sebesar 85 persen.
Dr. Frank Walliser jelas bukan orang sembarangan. Argumennya kuat. Dia menjelaskan bahwa mobil listrik membutuhkan listrik yang banyak untuk mengisi daya.
Lalu, dari mana listrik itu. Dr. Frank Walliser menjelaskan bahwa kebutuhan listrik yang akan melonjak akan berdampak pada peningkatan CO2 juga.
Porsche pertama kali mengumumkan investasinya pada bahan bakar sintetis tahun lalu dengan tujuan untuk menyelamatkan Porsche lama yang masih ada di jalan.
Namun, ini bukan tentang bagaimana menyelamatkan mobil klasik. Dr. Frank Walliser menjelaskan bahwa semua mobil Porsche, meski itu terbaru pun akan memakai eFuel.
Pabrikan Jerman itu menargetkan untuk memulai uji coba pada 2022. Menarik menantikan hasil investasi Porsche tersebut.
Sumber: Evo Magazine