Pada Oktober tahun lalu, Mazda mengkonfirmasi bahwa mereka akan kembali menggunakan mesin rotary.

Hal itu dilakukan sebagai perluasan jangkauan untuk kendaraan listrik pertama mereka, Mazda MX-30.

Mazda juga menyampaikan mesin rotary akan juga dipasarkan untuk penggemar Mazda di Amerika Serikat.

Mazda MX-30 bermesin rotary diperkirakan saat ini sedang dalam tahap pengujian sebelum dijual di Eropa pada paruh pertama 2022.

Dalam wawancara dengan The Detroit Bureau, Jeff Guyton, bos operasi Mazda Amerika Utara, mengumumkan MX-30 bermsein rotary akan direncanakan untuk mengisi pasar Amerika Utara.

Ini adalah pertama kalinya kami mendengar konfirmasi pasti tentang rencana Mazda untuk menghadirkan mobil tersebut ke Amerika Serikat.

Galeri: Mazda MX-30 Mild Hybrid Engine

“Kami telah meluncurkan MX-30 di Eropa, yang merupakan kendaraan pertama kami. Dan kami akan membuat produk itu tersedia di masa depan dengan mesin rotary."

"Adakah kemungkinan mobil itu datang ke AS? Ya, itu akan terjadi, meskipun kami belum membicarakan tentang tanggal tersebut," ujar Guyton mengatakan kepada The Detroit Bureau.

Dia tidak menjelaskan lebih lanjut, namun Gayton membenarkan bahwa untuk pasar AS, opsi perluasan jangkauan akan lebih disesuaikan dengan pasar di sana.

Pernyataan ini tentu saja bakal jadi angin segar bagi para pencinta mesin rotary. Sejak Mazda menghentikan peredaran kendaraan bermesin rotary-nya lantaran gagal memenuhi persyaratan emisi, banyak publik yang menunggu kehadirannya.

Mesin rotary merupakan mesin yang digunakan Mazda pertama kali pada mobil Mazda Cosmo Sport 110S tahun 1967.

Teknisi Mazda berguru langsung dengan penemu mesin rotary, Dr. Felix Wankel, di NSU Motorenwerke di Jerman.

NSU Wankel Spyder merupakan mobil pertama yang menggunakan mesin rotary. Mesin rotary menawarkan kepraktisan dalam lay out mesin dan perawatan, serta bobot yang ringan.

Sementara itu, sebuah laporan baru dari Nikkei Asia mengklaim target Mazda dengan rotary range extender adalah untuk menggandakan daya jangkau Mazda MX-30.

Saat ini, diukur dengan siklus WLTP Eropa, EV produksi pertama merek ini dapat menempuh jarak hingga 200 km dengan sekali pengisian daya.

Para insinyur Mazda tengah berusaha keras untuk melipatgandakan jumlah tersebut menjadi 400 km dalam sekali pengisian daya.