Kendaraan merek Chevrolet terus berkembang menuju elektrifikasi dan otonomi, meskipun lambat. Chevrolet Bolt yang diperbarui misalnya, tidak mengambil langkah luar biasa.
Memang, Chevrolet Bolt EUV yang sedikit lebih besar adalah kendaraan non-Cadillac pertama di bawah payung General Motors yang menawarkan sebua fitur canggih.
Yakni, Super Cruise semi-otonom yang memudahkan pengemudi saat berkendara. Namun, fitur ini masih belum sepenuhnya canggih.
Pada Januari 2020, Cadillac mengumumkan sistem Enhanced Super Cruise yang, antara lain, menyertakan fitur perubahan jalur.
Ketika fitur Enhanced Super Cruise dijalankan, pengemudi cukup mengetuk atau mengaktifkan sinyal belok untuk melakukan perpindahan jalur secara handsfree (lepas tangan).
Ini dimungkinkan karena platform kendaraan digital produk automaker asal Amerika Serikat itu ditingkatkan untuk sedan Chevrolet CT4 dan Chevrolet CT5.
Ironisnya, Chevroley Bolt EUV (yang pembuatannya didasarkan langsung pada Chevrolet Bolt), justru tidak menggunakan sistem tersebut.
Singkatnya, perangkat elektronik yang lebih lama tidak mampu menangani beban tambahan yang datang dengan Enhanced Super Cruise.
Itu tidak berarti bahwa Chevrolet Bolt EUV yang berukuran sedikit lebih besar bukan tanpa fasilitasnya.
Sebagai satu-satunya non-Cadillac dengan Super Cruise, pengemudi dapat mengemudi secara handsfree pada jarak lebih dari 200.000 mil (322.000 km) jalan raya yang disetujui di AS dan Kanada.
Namun, ini bukan sistem yang sepenuhnya otonom, karena pengemudi harus tetap waspada dan siap untuk melanjutkan kendali kapan saja.
Meski demikian, itu saja sudah lebih daripada yang pembeli dapatkan pada Chevrolet Bolt standar, yang tidak menawarkan versi Super Cruise.
Mobil yang lebih kecil ini bahkan memiliki daya jangkauan atau jarak tempuh yang sedikit lebih jauh, yakni 259 mil (416 km) dibandingkan dengan 250 mil (402 km) pada Chevrolet Bolt EUV.
Kedua kendaraan tersebut menggunakan powertrain yang sama dengan paket baterai lithium-ion 65 kilowatt.
Chevrolet Bolt yang lebih kecil bukannya tanpa beberapa sistem keamanan otomatis. Kedua kendaraan sama sama memiliki Chevrolet Safety Assist sebagai standar.
Fitur tersebut mencakup pengereman darurat otomatis, bantuan penjaga jalur (lane keep assist), deteksi pejalan kaki, dan peringatan tabrakan dari depan.
Harga dasar Chevrolet Bolt juga jauh lebih murah daripada model sebelumnya, dengan harga mulai 31.995 dolar AS (Rp451 juta) untuk pasar AS.
Dalam hal ini, Chevrolet Bolt EUV juga lebih murah daripada Bolt tahun lalu dengan basis MSRP (harga produsen) 33.995 dolar AS (Rp479 juta).
Kedua Chevrolet tersebut akan mencapai dealer musim panas ini untuk model tahun 2022.
Galeri: Chevrolet Bolt EUV 2022
Sumber: General Motors via GM Authority