Jika Anda mengira mobil listrik semi-otonom dari Apple adalah ide liar, bersiaplah untuk terkejut karena kabar ini.
Sudah ramai diperbincangkan bahwa raksasa teknologi lain dilaporkan sedang mengerjakan kendaraan atau, lebih tepatnya, keluarga kendaraan.
Reuters melaporkan bahwa Huawei hampir memasuki bisnis otomotif dengan model produksi pertama akan dirilis pada akhir tahun.
Publikasi tersebut mengatakan empat sumber dengan pengetahuan langsung tentang masalah ini berbagi langsung informasi awal tentang rencana Huawei ini.
Dijelaskan secara gamblang empat narasumber Reuters itu bahwa Huawei sedang sangat serius mempersiapkan diri terjun ke industri otomotif.
Perusahaan tersebut dilaporkan sedang dalam pembicaraan dengan setidaknya dua pembuat mobil Cina untuk memproduksi kendaraan listriknya.
Salah satu perusahaan tersebut adalah Changan Automobile milik negara atau jika di Indonesia berstatus BUMN.
Saat ini, Changan Automobile menjalankan usaha patungan dengan Ford untuk produksi lokal crossover listrik Ford Mustang Mach-E.
Reuters juga melaporkan bahwa Huawei juga mengadakan pembicaraan dengan BluePark New Energy Technology BAIC Group yang didukung pula oleh pemerintah pusat.
Tidak ada yang spesifik tentang rencana produksi aktual. Artinya, kabar ini masih di tahap awal dan belum pada fase timeline.
Terlepas dari laporan tersebut, juru bicara Huawei malah membantah informasi tersebut dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
“Huawei bukanlah produsen mobil. Namun, melalui teknologi informasi dan komunikasi, kami bertujuan untuk menjadi penyedia komponen yang berorientasi pada mobil digital.”
“Selanjutnya, dan ini memungkinkan OEM (pabrikan peralatan asli) mobil untuk membuat kendaraan yang lebih baik secara teknologi.”
Lagi-lagi, sumber Reuters lebih kencang memberikan informasi seputar rencana Huawei ini. Bahkan, tiga dari empat sumber itu mengklaim proyek itu harus diluncurkan sebelum akhir 2021.
Lalu, dijelaskan bahwa kendaraan listrik ini nantinya akan yang dirancang secara internal. Artinya, Huawei sendiri yang akan merancang mobil itu nanti.
Produk ini akan menyasar segmen pasar massal dan akan berupa mobil bertenaga baterai dengan harga yang terjangkau.
“Regulasi di Amerika Serikat (AS) yang rumit pada komponen semikonduktor bagi Huawei perlahan-lahan telah mencekik mereka.”
Jadi, masuk akal jika Huawei beralih ke industri yang tidak terlalu mengandalkan produksinya pada chip semikonduktor itu.”
Penjelasan ini disampaikan oleh Dan Wang, seorang analis teknologi di perusahaan riset Gavekal Dragonomics kepada Reuters.
Sumber: Reuters