Ponsel kita kini bisa mengenali sidik jari. Aplikasi pembayaran juga butuh pemindaian wajah. Sementara bank menyimpan rekaman suara Anda sebagai alat verifikasi di masa mendatang.
Semua itu adalah biometrik, alias penggunaan data biologis untuk memastikan identitas. Kita mulai bisa menemukan penerapannya dalam kegiatan sehari-hari.
Saat ini, perusahaan biometrik bernama Unioncommunity berupaya menggunakan teknologi itu untuk memantau garasi parkir dan menekan angka pencurian sepeda motor dan skuter yang terus meningkat.
Fokus melayani pasar Asia Selatan, sistem parkir ala Unioncommunity akan memindai wajah dan pelat nomor pengendara yang masuk, sebelum memberikan akses.
Perusahaan itu melaporkan bahwa pengaturan multikamera milik mereka bisa memproses 15 kendaraan per menit, diyakini mengurangi kemacetan dalam antrean parkir.
Mengingat setiap pemindaian wajah dan pelat nomor bakal terhubung dengan sistem, maka pengendara juga perlu menyalakan kendaraan saat keluar.
Unioncommunity berharap, persyaratan tersebut membuat para pencuri sepeda motor berpikir dua kali sebelum melakukan aksi mereka di bangunan parkir yang menggunakan teknologi tersebut.

Tentu saja, meningkatnya data mining dan potensi penyalahgunaan membuat banyak orang tidak nyaman dengan praktik tersebut. Dan, berbagai pertanyaan pun dengan cepat muncul.
Misalnya, berapa lama Unioncommunity bakal menyimpan informasi pribadi Anda? Seberapa kuat protokol keamanan data mereka?
Sistem itu tampaknya mengidentifikasi wajah tanpa topeng, lantas bagaimana cara menangani pengendara yang mengenakan helm full-face?
Pertanyaan tambahan muncul ketika Unioncommunity menerapkan "solusi parkir" mereka ke tempat kerja, karena sistem tersebut dapat digunakan untuk memantau pergerakan karyawan lebih lanjut.
Secara kebetulan, perusahaan tersebut dijadwalkan untuk memasang gerbang parkir biometrik pertama di sebuah pabrik manufaktur di Vietnam.
“Kami akan memperluas sistem manajemen parkir dengan menggabungkan jenis teknologi baru yang belum terlihat di pasar kontrol akses berbasis biometrik, dan menyediakan semua solusi terkait parkir secara terintegrasi,” kata CEO Unioncommunity, Shin Yosik.
Hanya waktu yang akan memberi tahu bagaimana perusahaan tersebut mengintegrasikan sistem parkir mereka dan berbagai teknologi lainnya. Tetapi ,semoga saja itu dijalankan secara etis.
Tidak seperti telepon, sistem parkir tidak memberikan alternatif selain akses yang diperoleh secara biometrik.
Di bawah sistem Unioncommunity, pengendara mungkin harus memilih antara keamanan sepeda motor atau identitas mereka.
Sumber: VisorDown