Dalam hal relevansi, Jaguar dan Land Rover sama-sama menarik perhatian lewat pengumuman mereka baru-baru ini - yang uniknya, bertolak belakang.
Merek pertama, yang berlogo kucing besar, mengumumkan bahwa mereka akan beralih ke mesin senyap bebas emisi mulai 2025.
Sebaliknya, Land Rover mengambil jalan berbeda dengan memperkenalkan Land Rover Defender V8, model paling kuat untuk papan nama tersebut dan jelas bukan mobil listrik.
Meski kedua langkah itu terdengar menarik, Automotive News melaporkan bahwa Jaguar Land Rover (JLR) juga berniat mengurangi kapasitas produksi mereka sebesar 25 persen dalam lima tahun ke depan.
Informasi tersebut berasal dari presentasi investor.
Galeri: Land Rover Defender 110 V8
Pengurangan produksi ini nanti akan terjadi kepada proyek yang sudah diumumkan sebelumnya, tapi tidak akan diselesaikan oleh perusahaan. Itu termasuk model pengganti Jaguar XJ.
JLR mengumumkan investasi 2,5 miliar pounds (Rp49,9 triliun) untuk mendukung rencana EV mereka di masa depan.
Namun, produsen mobil itu juga akan mengambil beban non-tunai sekitar 1 miliar pounds pada akhir Maret nanti.
Rencana JLR untuk mengelektrifikasi seluruh jajarannya akan dimulai dengan Jaguar, yang, seperti disebutkan sebelumnya, akan memiliki jajaran serba listrik pada 2025.
Land Rover, di sisi lain, memiliki lebih banyak waktu sebelum ikut bergabung di zona hijau. Kedua brand itu nantinya bakal mengarah kepada aktivitas bisnis yang bebas emisi karbon pada 2039.
Sejalan dengan target tersebut, JLR akan membangun arsitektur baru untuk kendaraan EV murni, yang eksklusif buat merek mereka. Teknologi ini juga akan mendukung produk-produk yang akan datang.
Terlepas dari rencana besar dan pengurangan kapasitas produksi, JLR berjanji akan mempertahankan pabrik perakitannya di Inggris dan seluruh dunia - semua di bawah kepemimpinan CEO Thierry Bollore.
"Sebagai perusahaan yang berpusat kepada manusia, kami bisa, dan akan, bergerak lebih cepat. Tentu saja dengan tujuan yang jelas, tidak hanya mengonsep ulang kemewahan modern, tapi juga mendefinisikannya dalam dua merek yang berbeda," kata Bollore saat mengumumkan rencana EV Jaguar, beberapa waktu lalu.
Sumber: Automotive News