Tahun 2020 dilalui dengan sangat sulit. Penjualan mobil di seluruh dunia terjun bebas meski sekarang telah berangsur pulih.

Kendati demikian, Ferrari dikenai pemotongan gaji. Bahkan, saat jalur produksi terhenti selama lockdown tahap pertama, karyawan tetap menerima gaji mereka.

Ini berlaku bagi pekerja yang benar-benar tak bisa memakai sistem Work From Home (WFH) macam mereka yang bertugas di pabrik.

Lebih dari itu, rekan kami dari Motor1.com Italia mengabarkan bahwa para karyawan Ferrari malah akan menerima bonus sebesar 7.526 euro (sekitar Rp130 juta).

Jumlah itu pun sebenarnya lebih tinggi 2.100 euro dari yang tercantum dalam kontrak kerja mereka.

Bonus ini diberikan sebagai pengakuan atas pekerjaan mereka di tahun yang berat akibat dilanda pandemi Covid-19.

Alih-alih melakukan pengurangan karyawan, Ferrari malah meningkatkan jumlah tenaga kerjanya sebesar 6,3 persen tahun lalu.

Pada tahun depan, pabrikan asal Italia itu akan menyambut 50 karyawan baru di pabrik mereka di Maranello.

Harus dikatakan bahwa pabrikan telah menyelesaikan tugasnya dengan kedatangan Ferrari Purosangue dalam waktu dekat yang akan meningkatkan penjualannya.

Kami juga mengharapkan kedatangan Ferrari 812 GTO Coupe dan Cabriolet, serta Ferrari dengan mesin V6 bertenaga listrik.

Selama beberapa tahun ke depan, Ferrari juga akan meluncurkan mobil listrik murni. Ini adalah janji yang dibuat oleh mereka, model ini harus tiba sebelum tahun 2030.

Sebagai pengingat, pada 2020, dengan pengiriman 9.119 kendaraan, pabrikan bergengsi itu mencapai omset 3,46 miliar euro atau hanya turun 10 persen dibandingkan 2019.

Pencapaian itu pun menghasilkan laba bersih 609 juta euro atau turun 13 persen. Pada 2021, Ferrari berharap bisa naik kembali dan mengharapkan omset 4,3 miliar euro.

Gangguan akibat pandemi Covid 19 memang ada tapi tampaknya itu tak terlalu berpengaruh bagi Ferrari.

Penurunan penjualan mobil memang turun namun kemungkinan Ferrari hanya sedikit mengalami penurunan dibandingkan pabrikan lain.

Dengan demikian, terasa wajar pula jika semua karyawan Ferrari tak ada yang di-PHK atau mengalami pemotongan gaji.

Malah, mereka akan dapat insentif yang lebih besar dari yang tercantum di kontrak. Bahkan, selama 2020, Ferrari masih menerima karyawan baru.

Bisa dibayangkan jika pada 2020 tak ada pandemi Covid 19 maka Ferrari akan jauh melesat baik produksi dan keuntungannya.