Era 1990an adalah periode yang sangat menarik dalam hal desain otomotif - di samping berbagai tren lainnya.

Itu adalah era ketika para produsen mobil membiarkan tim desain mereka sepenuhnya lepas kendali, yang kemudian berujung kepada sederet rancangan unik dan menarik.

Melirik markas BMW, mereka kala itu mampu memproduksi kendaraan seperti Z1, yang menampilkan satu set "pintu ajaib" yang bisa menghilang,

Namun, tetap tidak ada yang bisa menandingi konsep Nazca C2 - yang baru-baru ini muncul kembali dalam wujud rendering modern.

Kendaraan aslinya tercipta setelah Italdesign mengambil underpinning dari Bugatti ID 90, dan membungkusnya kembali dengan cangkang khas Bimmer.

Katakan apapun yang Anda mau soal tampilan estetikanya, tetapi Giorgetto Giugiaro dan putranya, Fabrizio, berada di balik transformasi apik dari Bugatti ke BMW.

Mengambil inspirasi dari mobil Formula 1 dan Grup C pada masa itu, hasil akhirnya memamerkan bodi serat karbon yang ramping dan rendah. 

BMW Nazca C2 Concept 02
1993 Konsep BMW Nazca C2 Spider

Interpretasi modern Nazca C2 ini sebagian besar merupakan evolusi dari bentuk aslinya. Meski begitu, dia juga menampilkan banyak isyarat desain yang kontras.

Pada bagian depan, hidungnya memiliki sekumpulan kisi ginjal yang lebih angular - dan tampak benar-benar tertutup - ditambah ventilasi lebih besar di bawah.

Lampu depan berkedip sepertinya mengikuti strategi yang sama dengan yang ada pada McLaren 720S, memisahkan fasia depan dari bagian mobil lainnya.

Mengingat ini adalah satu-satunya angle yang ditampilkan, sulit untuk mengatakan apa pun tentang bagian belakang mobil.

Variasi pertama Nazca C2 ditenagai oleh mesin V12 5,0 liter berkekuatan 300 daya kuda (224 kilowatt).

Tetapi, kami bertaruh bahwa interpretasi modernnya bakal didukung oleh sistem hybrid performance - mirip dengan yang digunakan pada Aston Martin Valkyrie.

Rendering ini membuat kami tetap berharap bahwa suatu saat nanti, kita akan melihat kembalinya versi homologasi jalanan dari sederet mobil balap LeMans Hypercar.

Meskipun bakal sulit untuk menandingi kendaraan top seperti Mercedes-Benz CLK GTR dan Porsche GT1, kita bisa boleh bermimpi, bukan?