Honda bergabung dalam daftar produsen mobil yang semakin banyak terpengaruh oleh kekurangan semikonduktor di seluruh dunia. Sehingga, menyebabkan sejumlah masalah pada rantai pasokan.

Reuters memberitakan, pembuat mobil asal Jepang itu akan menghentikan produksi di seluruh Amerika Serikat dan Kanada pada beberapa fasilitas selama seminggu ke depan.

Namun, ini bukan hanya soal kekurangan chip yang meningkatkan produksi setelah tahun yang penuh tantangan dan melelahkan bagi Honda.

Produsen mobil tersebut mengatakan kepada media, bahwa penutupan tersebut sebagai dampak dari beberapa faktor.

Perusahaan menunjuk pada dampak pandemi virus corona yang sedang berlangsung sebaga salah satu penyebab utama.

Juga, kemacetan di berbagai pelabuhan pengiriman dan cuaca musim dingin yang parah sebagai hambatan tambahan.

Namun, perusahaan tidak berkomentar lebih lanjut tentang berapa banyak produksi kendaraan produksinya yang akan hilang selama penutupan ini.

Meskipun Sam Fiorani, wakil presiden kendaraan global di AutoForecast Solutions, mengatakan kepada media, bahwa pabrik Honda di AS dan Kanada memproduksi sekitar 30.000 mobil seminggu.

Honda memang memiliki produksi besar di wilayah Amerika Utara. Pabrik mereka di seluruh benua Amerika memproduksi mobil dan SUV, mesin, dan komponen lain untuk produk perusahaan.

Penutupan tersebut tentunya juga memengaruhi produksi Honda Accord dan Honda Civic, bersama dengan model penting lainnya.

Satu area produksi yang sejauh ini tidak terpengaruh adalah di wilayah Meksiko. Honda mengatakan kepada Reuters bahwa operasi Meksiko belum mengumumkan pengurangan produksi.

Bagaimanapun, produsen mobil tersebut harus bersaing dengan permintaan yang meningkat oleh konsumen pada bidang elektronik.

Lebih banyak orang yang bekerja dari rumah, ditambah banyak anak yang bersekolah dari rumah, telah membuat rantai pasokan menjadi terganggu.

Produsen mobil di seluruh dunia menghadapi masalah. Awal bulan ini, General Motors mengumumkan harus memperpanjang penghentian produksinya.

Situasinya semakin parah, sehingga perusahaan itu terpaksa memproduksi model Chevrolet Silverado dan GMC Sierra 2021 khusus yang kurang lengkap.

Yakni, tanpa adanya sistem Manajemen Bahan Bakar Aktif (Active Fuel Management System), yang menghasilkan peringkat penghematan bahan bakar yang lebih rendah.

Bahkan, Ford harus mengurangi produksi truk pikal F-150 yang laris dan populer di AS. Keduanya memprediksi kerugian pendapatan sebesar 2 miliar dan 2,5 miliar dolar AS.