Lexus IS Wax Edition hadir untuk menghidupkan kembali gagasan yang sudah lama hilang, yakni tentang pemutar rekaman di dalam mobil.

Sayangnya, Wax Edition adalah model khusus sekali bikin. Jadi, para penggemar vinil tidak bisa memiliki opsi ini dan menikmati alunan piringan hitam dalam perjalanan.

IS Wax Edition merupakan kolaborasi antara Lexus dan Pitchfork. Namun, pekerjaan teknik sebenarnya datang dari studio fabrikasi khusus yang berbasis di Los Angeles, SCPS.

Membuat pemutar piringan hitam agar dapat berfungsi di dalam kendaraan ternyata lebih sulit dari yang diperkirakan.

Mobil secara konstan terguncang di jalan, belum lagi ada perubahan gaya dari akselerasi, pengereman, dan belokan.

Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan jarum melewati atau mempengaruhi motor yang memutar album vinil.

Galeri: Lexus IS Wax Edition

SCPS lantas membuat pemutar rekaman khusus menggunakan 3D printing serta campuran serat karbon dan aluminium.

Alat itu duduk di atas bantalan silikon untuk menyerap guncangan. Motor stepper dan tone arm mikro yang dapat disetel membuat rekaman tetap berputar tanpa skip saat mengemudi.

Pemutar rekaman ini berada di area yang biasanya ditempati kotak sarung tangan. Dia akan meluncur keluar saat Anda hendak mendengarkan musik.

Lagu-lagu diputar melalui 17-speaker Mark Levinson stereo dengan 7.1 surround sound milik IS yang hadir optional.

Lexus dan Pitchfork juga memesan kolaborasi antara produser musik, Madlib dan Kaytranada, untuk membuat rekaman dobel single untuk Wax Edition.

Jika Anda menginginkannya, vinil tujuh inci itu akan segera hadir sebagai bagian dari layanan berlangganan Vinyl Me, Please.

Pada 2020, piringan hitam adalah format musik fisik paling populer, menurut Asosiasi Industri Rekaman Amerika Serikat (RIAA). Saat itu, vinil menyalip CD di posisi puncak untuk pertama kalinya sejak 1986.

Nilai pasarnya tumbuh 28,7 persen menjadi 626 juta dolar AS (Rp9,04 triliun), berbanding penurunan 23 persen untuk CD senilai 483 juta dolar AS (Rp6,9 triliun).

Sebagai catatan, media fisik hanya menyumbang 9 persen dari total pendapatan industri musik Amerika Serikat sepanjang 2020.