Popularitas SUV melejit dalam satu dekade terakhir. Ditandai dengan respons pasar yang selalu bagus tiap sebuah model diluncurkan.

Pabrikan pun getol merevisi SUV mereka dan terus mengembangkannya hingga menghasilkan kendaraan dengan level terbaik.

Penjualan SUV pun menggambarkan bagaimana mobil ini sangat populer namun pabrikan kerap jadi kurang terkendali.

Makin ke sini, pabrikan terus dikritik lantaran ukurannya yang terlalu besar sehingga tak cocok untuk lingkungan perkotaan.

Apalagi, konsumsi bahan bakar dan emisi CO2 yang lebih tinggi, terutama dibandingkan mobil compact dan sedan di segmen yang sama.

“Namun, produsen mobil malah menghabiskan 1,8 miliar euro pada 2019 untuk meyakinkan konsumen agar membeli SUV mereka.”

“Ini setara dengan 42 persen dari investasi mereka di sektor SUV ini," demikian pernyataan pedas World Wild Fund for Nature (WWF).

“Akibatnya, yang akan terlalu terpapar pada iklan kendaraan yang berpolusi.” Sebuah kritik yang sangat keras dialamatkan WWF kepada semua pabrikan mobil.

WWF juga mempertanyakan argumen yang diajukan dalam iklan ini, mengaitkan SUV dengan lebih banyak alam.

Padahal, semua SUV itu harus bertanggung jawab atas pertumbuhan CO2 di Prancis dan risiko kecelakaan yang ditimbulkan dari mobil-mobil besar ini pun meningkat 10 persen.

Demikian, menurut data akurat dari laporan sebelumnya dari LSM dan perusahaan asuransi Axa di Swiss.

Konvensi iklim warga negara yang karyanya mengilhami RUU iklim, mengusulkan pembentukan hukuman berat untuk SUV.

Usulannya dalam bentuk sanksi denda 10 euro per kilogram untuk mobil yang melebihi bobot 1.400 kilogram.

Undang-undang keuangan 2021 di Prancis memang menciptakan hukuman ini, dengan menaikkan ambang batas menjadi 1.800 kilogram.

Ini mencakup 98 persen mobil yang dijual di Prancis, termasuk hampir semua mobil buatan negara itu.

Warga juga menuntut larangan iklan untuk semua produk paling berpolusi, termasuk SUV. Pemerintah hanya menargetkan bahan bakar fosil di bawah RUU.

Dalam pendapatnya, Dewan Negara mempertanyakan ruang lingkup larangan ini dan lebih menekankan pada frekuensi yang dikurangi.

WWF Prancis, pada bagiannya, meminta untuk melarang iklan untuk kendaraan dengan bobot sangat berat dan paling berpolusi.

Lalu, merekomendasikan untuk mengarahkan kembali semua iklan ke arah promosi kendaraan masa depan, emisi ringan dan rendah biaya.