Sepeda motor listrik mungkin belum diadopsi secara massal. Tetapi, tak bisa dibantah bahwa kendaraan itu semakin populer.

Meskipun jangkauan, waktu pengisian daya, dan infrastruktur kelistrikan belum mendukung untuk penggunaan santai, sepeda motor listrik bekerja dengan baik dalam layanan khusus.

Misalnya, Blood Bikes Skotlandia baru saja mengadopsi armada motor Zero SR/S untuk aksi kemanusiaan mereka, sedangkan Cake Osa sangat cocok untuk jasa pengiriman makanan.

Penerapan hebat lainnya adalah sepeda motor gunung penyelamat.

Dan, sekelompok pelajar dari  Sekolah Desain & Teknik Universitas Barcelona baru-baru ini merancang sebuah enduro listrik menggunakan pencetakan 3D.

Diberi nama Dayna, proyek tersebut adalah entri Elisava Racing Team (ERT) untuk Barcelona Smart Moto Challenge.

Kontes ini menantang para pelajar di seluruh dunia untuk mengembangkan desain sepeda motor listrik terbaik.

Dayna menjadi sepeda motor off-road bertenaga listrik pertama yang dirancang untuk operasi penyelamatan di event olahraga.

Galeri: Dayna: Enduro Listrik Penyelamat

Proyek ini juga menggunakan pencetakan 3D untuk membuat 19 panel bodywork-nya.

Teknologi tersebut memudahkan akses untuk plastik pengganti, karena ERT dapat menggantikan bodywork yang rusak tanpa bergantung kepada produsen atau pemasok.

Selain proses penggantian yang praktis, 3D printing juga membantu para pelajar mengembangkan desain Dayna dengan lebih cepat.

Alih-alih membuat model atau prototipe tanah liat terlebih dulu, tim dapat langsung beralih dari ide menjadi aplikasi dalam sekejap.

Memanfaatkan metode yang disebut Fused Filament Fabrication (FFF), ERT dapat menguji berbagai bahan untuk jadi elemen ekstra yang berkualitas.

Untuk spatbor, misalnya, kelompok pelajar asal Elisava itu memilih senyawa bernama PPGF GF30, suatu bentuk termoplastik yang diperkuat dengan serat kaca.

“Berkat bahan yang diperkuat serat, dalam hal ini, serat karbon, kami dapat memasang bagian yang diinginkan, dengan fleksibilitas bentuk potongan yang dimungkinkan oleh pencetakan FFF,” kata manajer proyek ERT, Jacobo Mateos.

Selain pengembangan pencetakan 3D yang inovatif, Dayna juga dilengkapi sensor jarak, Bluetooth, dan GPS.

Deretan sistem tersebut akan membantu memantau upaya penyelamatan dan mengirimkan komunikasi untuk bantuan tambahan.

Tim ERT berharap bisa mengkomersilkan Dayna di masa depan.

Kendaraan penyelamat medis akan berdampak besar pada event olahraga. Tetapi, proses pencetakan 3D yang dipeloporinya juga bisa menghadirkan efek tahan lama di industri.