Engine braking adalah kunci untuk mengemudi di jalanan turunan dengan aman dan mencegah rem habis atau bahkan blong karena panas. Pada mobil konvensional, caranya mudah. Gunakan saja gigi rendah dan lepas gas.

Tapi bagaimana dengan mobil listrik, misalnya Hyundai Kona Electric. Tentunya SUV listrik harus melakukan hal-hal yang dilakukan SUV seperti diajak jalan-jalan jauh menuju pegunungan dan lembah.

Dan ternyata mudah, Hyundai Kona Electric memiliki teknologi yang disebut Adjustable Regenerative Braking.

 

Menggunakannya? Lebih mudah lagi, di balik setir Hyundai Kona Electric, terdapat 2 tuas seperti paddle shifter pada mobil biasa.

Tetapi alih-alih mengganti gigi, paddle ini akan mengganti level regenerative brakingnya. Semakin besar regenerative brakingnya, semakin besar dampak engine braking yang terjadi.

Selain itu, bila regenerative brakingnya besar, maka baterai akan lebih sering terisi dan memperpanjang jarak jangkau mobil Hyundai Kona Electric menjadikan jalanan menurun sebuah bonus yang sangat besar.

Galeri: Hyundai Kona Electric Indonesia

Kona Electric mengambil basis sebagai sebuah SUV. Berbeda dengan versi bensin, Kona Electric hadir dengan wajah yang futuristik.

Gril Kona Electric nyaris tertutup dan terkesan padat. Headlamp berada dalam satu garis lurus dengan logo Hyundai di tengahnya.

Headlamp mengadopsi model LED dengan Auto Light Control dan juga tersedia Daytime Running Light (DRL) LED. Lekukan bodi Kona Electric terlihat halus dan aerodinamis.

Kona yang sanggup menampung 5 penumpang ini dibekali bahan berkualitas tinggi pada sektor interiornya. Hyundai merancang interior Kona dengan mengutamakan efisiensi ruang.

Di konsol tengah, shifter konvensional digantikan dengan empat tombol drive by wire transmisi otomatis. Desain ini memberikan ruang penyimpanan ekstra di konsol tengah dan bawah.

Di konsol tengah ini juga tersedia wireless charging pad yang memungkinkan Anda mengisi baterai smartphone tanpa menggunakan kabel.

Untuk instrumen cluster Kona tampil dengan desain sederhana dan informatif. Panel instrumen berukuran 7 inci ini menampilkan drive mode.

Panel juga dengan jelas memantau aliran daya dan tingkat daya baterai, termasuk juga informasi kecepatan dan jarak tempuh.

Sistem Heads-Up Display memproyeksikan gambar virtual ke panel transparan yang dipasang di belakang panel instrumen, yang membantu pengemudi untuk tetap memperhatikan jalan.

Dengan ukuran gambar proyeksi delapan inci yang jelas dan pencahayaan yang baik, sistem tampilan heads-up memberikan visibilitas siang dan malam yang jelas.

Sedangkan ruang bagasi yang berdaya tampung 332 liter juga bisa ditambah kapasitasnya dengan melipat kursi belakang sehingga bisa memiliki daya tampung hingga 1.114 liter.

Kona dibekali motor listrik sinkron bermagnet permanen 100 kW (136PS) yang disuplai oleh baterai lithium ion 39,2 kWh. Menghasilkan torsi sebesar 395 Nm yang didistribusikan ke roda depan.

Dalam sekali pengisian, Kona sanggup menempuh jarak 345 km -berdasarkan New European Driving Cycle (NEDC). Bisa dipacu hingga 155 km/jam dan akselerasi dari 0-100 km/jam dalam 9,7 detik.

Pengisian daya penuh dapat dicapai dalam 54 menit dengan pengisian cepat (pengisian nol hingga 80 persen @ 100 kW). Sedangkan untuk normal charging butuh waktu 9 jam 35 menit.