Tidak ada yang lebih menawan dari skuter Vespa, terutama jika disertai dengan aroma dan raungan dua-tak yang manis.

Brand skuter legendaris itu selalu menyukai powerplant yang kompak, sampai peraturan emisi pada 2000-an memaksa mereka mengembangkan mesin empat-tak.

Meskipun Vespa modern mempertahankan gaya khasnya, model vintage yang berisik akan selalu menjadi ikon dalam budaya skuter.

Kini, hampir 20 tahun kemudian, standar emisi semakin ketat. Hal itu memaksa para pengendara Vespa untuk memilih antara denda besar atau merumahkan tunggangan kesayangan mereka.

Sebagai contoh, mengendarai Vespa dua-tak melalui zona emisi sangat rendah di London, bisa membuat Anda didenda 12,50 pounds (sekitar Rp250 ribuan).

Jika urung membayar penalti tersebut, Anda terancam hukuman yang lebih berat.

Dalam keadaan seperti itu, pemilik toko Retrospective Scooters London, Niall McCart, tahu bahwa para pengendara skuter membutuhkan alternatif.

Galeri: Project:E - Konversi Vespa Vintage Bermotor Listrik

Bermitra dengan teman dan sesama penggemar skuter, John Chubb, McCart mulai mengubah Vespa Primavera 1976 menjadi skuter listrik.

Sebagai pensiunan komandan Angkatan Laut Kerajaan Inggris, ditambah gelar di bidang teknik kelistrikan dan ilmu roket, Chubb adalah orang yang tepat untuk pekerjaan itu.

Namun, McCart memiliki syarat khusus untuk proyek tersebut: desainnya harus reversible, serta tidak boleh mengubah bodywork dan sasis asli Vespa.

Chubb dan McCart sepakat. Tetapi, prototipenya baru benar-benar berjalan setelah Chubb bertemu dengan seorang Chief Technical Officer (CTO) dari QS Motor pada EICMA 2017 di Milan.

"Kami berdiskusi dengan sangat lancar," kata Chubb kepada New York Times.

"Saya telah melakukan banyak kalkulasi prinsip-pertama soal kekuatan motor listrik, dan bagaimana itu bisa bekerja pada skuter listrik. Ternyata, metode kami persis sama," tambahnya.

Berbekal pengetahuan tersebut, McCart dan Chubb kembali ke London untuk memulai proyek Vespa listrik.

Pertama, mereka mengganti tangki bensin dengan baterai lithium-ion, dan menambahkan swingarm khusus untuk mengakomodasi motor listrik yang dipasang pada hub.

Setelah menyempurnakan unit kontrol baru dan berbagai komponen lain, keduanya memperkenalkan model E Primavera pada reli Vespa World Days di Belfast, Irlandia Utara, Juni 2018.

Penonton awalnya tidak yakin.

"Orang-orang itu adalah puritan," kata McCart. "Mereka menentang ketika melihat kreasi kami. Tetapi begitu coba mengendarainya, saya bisa melihat senyum lebar di wajah mereka."

Salah seorang dari test-driver tersebut malah menyarankan kepada McCart untuk menjualnya sebagai kit khusus.

Setelah prototipe berhasil diluncurkan, McCart dan Chubb kembali ke toko untuk menyederhanakan desain mereka menjadi kit plug-and-play.

Termasuk baterai lithium-ion Panasonic 64 V, 28 AH, kit buatan Retrospective Scooters dapat mencapai kecepatan tertinggi 50 mil/jam (80 km/jam) dan jangkauan puncak 35 mil (56,3 km).

Tersedia untuk beberapa model Vespa dan Lambretta, kit konversi Project:E dibanderol dari 3.445 pounds (Rp69 juta) sampai 3.650 pounds (Rp73 jutaan).

Retrospective bisa mengirimkan unit tersebut ke seluruh dunia, dan menawarkan dukungan teknis untuk proses pemasangan yang memakan waktu 16 jam.

Oke, Vespa listrik mungkin tidak menarik perhatian seperti versi dua-tak, tapi setidaknya Anda bisa bekendara dengan santai tanpa khawatir terjerat sanksi.