Toyota telah resmi meluncurkan proyek EV Smart Mobility di The Nusa Dua, Bali, belum lama ini. Dalam program ini pabrikan asal Jepang itu mempersiapkan tiga model mobil listrik yang bisa digunakan di Pulau Dewata.
Masing-masing terdiri dari 20 unit Toyota Coms berbasis battery electric vehicle (BEV), 5 unit Toyota C+pod (BEV), dan 5 unit Toyota Prius PHEV.
Mobil listrik murni berbasis baterai Toyota Coms dan C+pod dapat digunakan oleh masyarakat dan turis di dalam kawasan The Nusa Dua Bali dan sekitarnya.
Adapun, Prius PHEV digunakan ulang-alik ke Bandara Ngurah Rai dan dapat digunakan di wilayah Bali.
Toyota Coms lahir untuk penggunaan aktivitas dalam kota. Jarak tempuhnya pun tidak jauh, hanya sekitar 50 kilometer dengan kecepatan tertinggi yang dibatasi hanya 60 km/jam. Sementara pengisian dari titik nol hingga 100 persen penuh memakan waktu sekitar 6 jam.
Mobil berkapasitas satu orang ini bukan menggunakan lithium ion tetapi dibekali baterai timbal asam konvensional (lead battery).
Secara dimensi Toyota COMS cukup ringkas. Toyota COMS memiliki panjang 2,395 mm x lebar 1,095 mm x tinggi 1,500 mm, serta bobotnya yang kurang dari 408 kilogram.
Sedangkan C+pod mampu menampung dua penumpang dengan jarak tempuh 100-150 kilometer dengan sekali isi baterai.
Selain penggunaan jarak dekat setiap hari, C+pod juga ditujukan untuk pengguna korporat yang melakukan kunjungan pelanggan secara teratur, serta pengguna perkotaan atau pedesaan yang membutuhkan opsi transportasi yang aman, tidak terbatas, dan ramah lingkungan.
Toyota C+pod meluncur pada akhir 2020 di Jepang. Produsen mobil Jepang ini mampu menepati janji setelah mengungkapkan Toyota C+pod, yang merupakan versi produksi dari konsep Ultra-Compact BEV tadi.
Lewat model ini, Toyota berharap bisa menyediakan mobilitas dalam paket ukuran kecil, cocok untuk aplikasi perkotaan atau bahkan komunitas.
Toyota C+pod memiliki panjang 2490 milimeter (98 inci), lebar 1290 mm (50,8 inci), dan tinggi 1550 mm (61 inci).
Galeri: Toyota Project EV Smart Mobility
Dimensi tersebut membuatnya lebih besar dari Toyota i-ROAD, sekaligus lebih pendek dan lebih sempit dari Smart ForTwo EQ .
Panel eksterior EV ini juga terbuat dari plastik untuk membantu mengurangi berat, dengan bobot hanya sekitar 1.521 pon (690 kilogram).
Adapun Prius PHEV adalah mobil ramah lingkungan yang masuk dalam kategori elektrifikasi ini sudah dikenalkan Toyota di Indonesia sejak 2019.
Toyota Prius PHEV masih mengandalkan dua tenaga, yakni listrik dan mesin bensin. Untuk listik, bagian depan ditopang permanent magnet synchronous motor, yang diklaim mampu menghasilkan daya sebesar 53 kW dan torsi 163 Nm.
Dalam kondisi penuh bisa sejauh 68,2 km, dan bila mengandalkan tenaga listrik saja, Prius PHEV mampu berakselerasi di atas 100 kpj.
Untuk pengisian baterai, tersedia dua mode, yakni listik 200v dengan waktu hanya 2 jam 20 menit sampai terisi penuh, atau quick charging 20 menit hingga baterai menyentuh 80 persen. Untuk pengisian dilakukan menggunakan konektor Type 2.