Seperti yang Anda harapkan dari sebuah flagship EV dengan label harga enam digit dolar AS, Mercedes-Benz EQS 2022 penuh dengan teknologi.

Dari penggerak AWD (all-wheel-drive) dual-motor yang bertenaga hingga Hyperscreen 56 inci, sedan mewah full-size ini layak menyandang status sebagai S-Class mobil listrik.

Namun, ada yang menganggap Mercedes melakukan satu kelalaian mencolok pada Mercedes-Benz EQS barunya, yakni tidak adanya kamera samping sebagai pengganti spion.

Untuk menjawab persoalan itu, Automotive News Europe mengonfirmasi langsung kepada CEO Daimler, Ola Kallenius, dalam sebuah wawancara.

Kallenius kemudian menjelaskan alasan tim R&D di belakang Mercedes-Benz EQS memutuskan tetap menggunakan kaca spion samping biasa.

Singkat cerita, Mercedes khawatir jika seseorang melihat apa yang terjadi di belakang kendaraan akan mengakibatkan mabuk perjalanan.

Tidak hanya itu, dengan dipasangkannya kamera, hampir meniadakan manfaat aerodinamis yang tercipta setelah mengganti spion samping besar dengan kamera kecil.

Bahkan dengan kaca spion samping yang tebal ini, Mercedes EQS masih menjadi mobil produksi seri paling aerodinamis yang pernah dibuat.

Dengan roda AMG 19 inci dan mode Sport diaktifkan, koefisien drag Mercedes EQS hanya 0,20. Itu masih lebih dari Volkswagen XL1 yang licin (0,189).

Sayangnya, mobil hybrid diesel-listrik ini adalah kendaraan langka, dengan hanya 200 unit yang dibuat.

Mungkin mobil General Motors EV1 yang memiliki koefisien drag 0,19 bisa menyaingi, tapi mobil itu juga langka.

Ola Kallenius melanjutkan dengan mengatakan Mercedes-Benz tidak tertarik untuk memperkenalkan "teknologi demi teknologi."

Namun, mereka terbuka untuk ide mengganti kaca spion dengan kamera suatu hari nanti, asalkan sistem ini akan diperbarui di masa depan.

Perlu diketahui bahwa perusahaan induk, Daimler, sebenarnya telah menerapkan fitur ini pada truk besarnya seperti Actros, di mana setup atau sistemnya disebut MirrorCam.

Namun, untuk saat ini, Mercedes menganggap teknologi tersebut tidak cocok untuk mobil penumpang:

"Studi sejauh ini telah menemukan bahwa sebagian besar pelanggan, ketika mereka memiliki layar di dalam mobil yang mengawasi apa yang terjadi di belakang mereka, mereka mengalami mabuk perjalanan."

Beberapa produsen mobil akan berbeda pendapat mengingat Honda E, Audi E-Tron, Lexus ES, dan model lain juga memiliki spion digital.

Salah satu metode yang mungkin menyenangkan kedua pihak adalah sistem yang digunakan oleh beberapa model Hyundai dan Kia.

Kaca spion tradisional mereka disertai dengan kamera yang bisa menunjukkan benda lainnya pada kluster instrumen.

Itu bekerja setiap kali pengemudi mengaktifkan sinyal belok dan secara efektif menghilangkan blind spot.