Evolusi industri memengaruhi populasi jenis kendaraan tertentu. Kali ini, kita sedikit membahas mobil van yang dikhususkan sebagai kendaraan komersial.

Toko dan mal mulai sepi lantaran semua orang lebih senang berselancar dari rumah lewat telepon selular atau komputer mereka.

Temukan yang dicari lalu bayar dan nantikan barang pesanan itu datang. Pada fase inilah van bekerja. Jumlah pengiriman meningkat drastis dan armada pun harus ditambah.

Mercedes-Benz pun ikut bermain di sektor ini. Bagaimana mereka bisa menyediakan sebuah van yang ekonomis bagi perusahaan ekspedisi tersebut.

Solusinya, sebuah van bertenaga listrik. Inilah yang terungkap dalam diskusi dengan Dario Albano dan Andrea Verdolotti, kepala divisi dan kepala pemasaran Mercedes-Benz Italia Vans.

Sekilas, Mercedes-Benz tampak yang paling serius mengembangkan van bertenaga listrik meski hasil kerja keras mereka belum terlihat hasilnya.

Galeri: Mercedes-Benz eVito dan eSprinter

Komitmen Kuat

Sebuah komitmen yang dimulai dengan model eVito. Dilanjutkan dengan eSprinter, EQV dan eVito Tourer.

Lalu, akan berakhir dalam beberapa bulan mendatang dengan kedatangan generasi baru eSprinter dan dengan eCitan yang sangat baru berkategori van kecil.

Spy photo Mercedes-Benz eCitan pun sudah terlihat, termasuk dimensinya yang memang tak sebesar mobil van lain buatan Mercedes-Benz.

Mercedes-Benz tak semata memikirkan bagaimana memproduksi van listrik tapi juga berupaya membangun ekosistemnya.

Harapannya, semua pengguna van listrik produk mereka bisa memanfaatkan semua keunggulan teknologi baru Mercedes-Benz.

Selanjutnya, bagaimana Mercedes-Benz bisa membuat sebuah van listrik dengan jangkauan yang aman untuk dipakai berkeliling kota mengantarkan barang.

Sejatinya, dengan rata-rata jarak tempuh 300-400 kilometer, rasanya sudah cukup sebuah van dipakai sebagai kendaraan operasional perusahaan ekspedisi.

Galeri: Mercedes eCitan 2022

Bisa Sewa

Aspek lain yang banyak diperdebatkan soal van listrik adalah biaya. Secara obyektif, mobil van listrik itu mahal. Solusi pun harus dicari, salah satunya dengan menyewa.

Ini memungkinkan para pelanggan baru bisa memakai van listrik tanpa komitmen finansial yang besar.

Singkatnya, suka atau tidak, masa depan pengiriman barang dalam kota dan sub-perkotaan akan memakai van listrik.

Semua pabrikan pun akan terlibat dalam segmen kendaraan komersial ini dan harus mulai membuat penawaran menguntungkan bagi konsumen.

Produk mereka juga harus berperforma tinggi sehingga siapa pun pemakainya puas dan akan jadi setia dengan merek tersebut.

Galeri: Mercedes-Benz EQV