Lamborghini memulai tahun penjualan 2021 dengan gemilang dan mencetak hasil terbaik di kuartal pertama.

Pabrikan Lamborghini, La Casa del Toro kembali beroperasi setelah pada 2020 yang ditandai dengan penurunan omset sebesar 11 persen.

Ini akibat dari ketetapan lockdown di Italia sehingga produksi pun terhenti. Efeknya terus sampai ke penjualan mereka.

Masalahnya, permintaan atas mobil-mobil Lamborghini biar  bagaimana pun, tidak pernah mengalami penurunan.

Indikasinya, pada akhir 2020 semua pesanan telah menutupi produksi dari Januari hingga September 2021.

Artinya, para pelanggan yang memesan mobil Lamborghini pada Desember 2020 harus inden dan permintaan mungkin baru bisa dipenuhi maksimal pada September 2021 nanti.

Urus
Lamborghini Urus
Lamborghini Huracan EVO Fluo Capsule
Lamborghini Huracan EVO
2020 Lamborghini Aventador SVJ Roadster
Lamborghini Aventador SVJ Roadster

Rekor Penjualan

Beralih ke data, antara Januari hingga Maret 2021 Lamborghini berhasil menjual 2.422 unit mobil.

Seperti yang kami katakan, ini adalah rekor pabrikan Lamborghini yang mencatatkan pertambahan 25 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun penjualan 2020.

Atau, lebih banyak 22 persen dibandingkan dengan tahun penjualan 2019 yang pada gilirannya merupakan yang terbaik kedua.

Lamborghini Huracan STO
Lamborghini Huracan STO
Lamborghini Sian
Lamborghini Sian

Lamborghin Urus Tertinggi

Dari tingginya angka penjualan tersebut, porsi terbesar dikuasai oleh Lamborghini Urus dengan penjualan sebanyak 1.382 unit.

Diikuti oleh

Lamborghini Huracan (753 unit) dan Lamborghini Aventador (287 unit). Terjadi perbedaan yang cukup jauh di antara model-model Lamborghini.

Pada pergerakan di pasar, ada momentum positif di fase pertama tahun ini untuk pasar AS, Cina, dan Jerman.

Terus Bertumbuh

Oleh karena itu, pada 2021 sedang disiapkan menjadi tahun yang dikenang bagi Lamborghini.

Setelah 8.205 unit mobil dikirim pada 2019 dan 7.430 unit pada 2020, pada 2021 ini tampaknya sangat menjanjikan untuk melampaui angka-angka tersebut.

Stephan Winkelmann, Presiden dan CEO Automobili Lamborghini pun berkomentar, "Lamborghini terus menunjukkan reaktivitas yang besar.”

“Tentunya terhadap konteks dan daya tarik yang berkembang dalam periode tantangan dan ketidakpastian yang terus menerus menerpa kami,” kata Winkelmann.

“Pesanan yang masuk telah naik 25 persen dibandingkan kuartal pertama tahun penjualan 2020,” ujar Winkelmann.

Kendati demikian, Lamborghini tak boleh lengah karena bisa saja ini antiklimaks lalu penjualan mandek atau malah turun di kuartal kedua nanti.

Apalagi, persaingan di level hypercar juga tak kalah sengitnya dibanding pada kategori lain meski tak ada mobil murah di Lamborghini.

Galeri: Lamborghini Urus 2018