Seiring pesatnya perkembangan mobil listrik, ada satu teknologi yang juga kian canggih dari hari ke hari.

Inilah teknologi otonomous drive atau pengemudian otomatis yang teknisnya mampu membuat mobil bergerak sendiri ke tempat tujuan yang diinginkan.

Perkembangan teknologi ini kian cepat jika merujuk pada sebuah upaya yang dilakukan Volvo.

Ya, Volvo telah menandatangani perjanjian untuk memasok armada Volvo XC90 ke perusahaan penyewaan mobil di Cina, Didi Chuxing.

Tujuan utama kerja sama ini adalah untuk mengembangkan teknologi pengemudian otonomatis.

Nantinya, Didi Chuxing akan mengintegrasikan perangkat lunak mengemudi tanpa pengemudi ke dalam SUV Volvo tersebut.

Pada tahapan selanjutnya, Didi Chuxing bersiap memasuki pasar saham lokal dengan penawaran umum perdana setidaknya 100 miliar dolar AS.

Jika mereka sudah sedemikian percaya diri, bisa diasumsikan teknologi otonomus ini memang sudah siap diaplikasikan.

Volvo XC90 guida autonoma Uber
La Volvo XC90 fornita ad Uber

Menjawab Tesla dan GM

Dengan langkah ini, Volvo bertekad untuk lebih menyempurnakan teknologinya untuk masa depan mobilitas dan tidak kalah dari Tesla dan General Motors.

Memang, pengembangan teknologi ini persaingan sengit pun terjadi. Tesla sudah diketahui paling getol ingin menyempurnakan pengemudian otomatisnya.

Lalu, ada pula perusahaan rintisan asal Amerika Serikat, Cruise, yang didukung oleh GM yang baru-baru ini mengumumkan suntikan modal sebesar 2,75 miliar dolar AS.

Dana sebesar ini untuk melanjutkan programnya yang berfokus pada mengemudian otonom agar bisa sesegera mungkin mencapai final.

Volvo, merek Swedia yang dimiliki oleh perusahaan konglomerasi Cina, Zhejiang Geely, pada awalnya akan memasok sekitar 100 unit Volvo XC90.

Selanjutnya, menurut keterangan dari Direktur Strategis Geely Alexander Petrofski, jumlah yang akan dipasok akan lebih banyak lagi.

"Ini adalah kesempatan penting bagi kami untuk memahami bagaimana kendaraan ini berperilaku di dunia nyata," kata Alexander Petrofski dalam wawancara dengan Reuters.

"Teknologi ini sesuatu yang akan menguntungkan kita semua, terutama ketika teknologi ini diterapkan pada model produksi."

Menuju Robot Taksi

 Volvo memang sudah tidak asing lagi mendukung penerapan teknologi pengemudian otomatis ini.

Pada 2016, Volvo telah mengirimkan beberapa model ke Uber untuk kepentingan pengembangan teknologi tersebut sebelum Uber menjual sahamnya ke startup Aurora pada 2020.

Semua Volvo XC90 yang dipasok ke Didi Chuxing dilengkapi dengan berbagai sistem bantuan pengemudi.

Dengan cara ini, yaitu menggabungkan intervensi perangkat elektronik dengan sistem otonom milik Didi Chuxing, Volvo yakin dapat menghasilkan sesuatu.

Adalah penerapan teknologi tersebut pada robot taksi pertama, yaitu taksi tanpa pengemudi.