Asosiasi Produsen Mobil Jepang (JAMA) telah mengumumkan secara resmi pembatalan gelaran bergengsi Tokyo Motor Show 2021.

Pembatalan tersebut dilakukan lantaran pandemi Covid-19 masih merajalela. Penyelenggara mengaku sulit untuk menyediakan "lingkungan yang aman dan terjamin" bagi para peserta.

Namun, untuk ke depannya, asosiasi tersebut mengatakan akan mengubah nama acara bergengsi itu menjadi Tokyo Mobility Show.

"Pameran otomotif Tokyo Motor Show menampilkan sepeda motor, minicar, kendaraan besar, mobil penumpang, serta kendaraan mobilitas industri lain," kata Ketua JAMA Akio Toyoda, dilansir dari Automotive News.

"Karena itu, kami ingin memprioritaskan pengunjung merasakan kendaraan ini di dunia nyata, dan kami lebih suka mengadakan acara di dunia nyata, bukan secara virtual. Jadi, kami memutuskan untuk membatalkan acara tersebut."

Sepanjang sejarahnya, Tokyo Motor Show belum pernah dibatalkan sebelumnya. Acara dua tahunan tersebut terakhir diadakan pada 2019 dan seharusnya berlangsung dari 20 hingga 21 Oktober pada 2021.

Dalam laporannya Automotive News juga menyampaikan, JAMA tidak mengatakan kapan rencananya Tokyo Mobility Show akan dilaksanakan, tetapi JAMA sedang mempertimbangkan tanggal pada 2022 dan 2023.

Pandemi virus corona terus memengaruhi industri otomotif global. Misalnya, North American International Auto Show 2021 di Cobo Hall di Detroit dibatalkan dan diganti dengan acara bernama Motor Bella di M1 Concourse di Pontiac, Michigan, dari 21 hingga 26 September.

Perayaan otomotif luar ruangan ini mencakup lintasan sepanjang 1,5 mil untuk demonstrasi teknologi dan kendaraan.

Covid-19 juga memaksa penjadwalan ulang Los Angeles Auto Show 2021. Rencananya akan berlangsung pada 17 dan 18 November di Los Angeles Convention Center.

Satu-satunya pameran mobil besar yang masih digelar adalah Shanghai Auto Show.

Acara ini mengumpulkan debut dari pembuat mobil global, termasuk Honda SUV E: Prototipe, BMW i4 M Sport, Toyota Crown Kluger, dan Audi Concept Shanghai.

Pandemi memang telah memukul telak industri otomotif internasional. Banyak produsen kendaraan yang terpaksa menghentikan atau mengatur ulang jadwal produksinya.

Aktivitas peluncuran mobil atau motor baru berubah ke jalur online. Pada satu sisi, kegiatan virtual ini memang memungkinan untuk bisa disaksikan jutaan orang dari seluruh dunia.

Tapi tetap saja, ada sesuatu yang hilang. Tayangan virtual tidak bisa membuat pengunjung merasakan, menikmati, dan bahkan menyentuh langsung kendaraan yang dipamerkan.