Pada awal 2000-an, ketika Rolls-Royce berada di bawah pangkuan grup BMW, beberapa khawatir kehilangan identitas perusahaan Inggris itu.
Wajar lantaran sejak awal berdiri, Rolls-Royce seperti sudah punya pakem khas yang menjadi ciri terkuat brand yang identik dengan kemewahan it,
Namun dua dekade kemudian, jelas bahwa Rolls-Royce bukanlah BMW yang lebih mewah. Tampaknya, manajemen BMW cukup menghargai tradisi Rolls-Royce.
Meski demikian, BMW dan Rolls-Royce berbagi beberapa elemen teknis yang sama. Ini tak masalah, apalagi terbatas pada BMW di level paling atas.
Pada kenyataannya, afiliasi antara kedua pabrikan tersebut paling sering terlihat di sisi BMW. Artinya, justru BMW yang tampaknya malah terpengaruh oleh Rolls-Royce.
Ini terlihat saat merek Jerman itu merilis seri spesial yang berada di level high-end. BMW pun telah menampilkannya di ajang Shanghai Auto Show 2021.


Tak lain adalah BMW Seri 7 yang tampil dengan warna two-tone yang mengingatkan kita pada livery khas Rolls-Royce.
Lebih detail, pada bagian atas berwarna Cashmere Silver dan di bagian bawah warna Aventurine Red metalik.
Konfigurasi ini memberikan imej tertentu pada sedan yang lebih biasa kita lihat dalam warna hitam atau abu-abu di jalan raya.
Dikarenakan pasar Cina sangat menyukai konfigurasi yang sedikit lebih berani dan mencolok, BMW Seri 7 yang agak istimewa ini tidak akan ditawarkan di tempat lain selain di Cina.
Unggulan lainnya, pada BMW Seri 7 ini dibekali teknologi xDrive M760Li, dengan kata lain, versi luar biasa yang dilengkapi dengan mesin V12 6,6 liter twin-turbo yang hebat.
Mesin yang menghasilkan tenaga 610 daya kuda dan torsi 800 Nm. Cukup untuk melarikan dari 0-100 km/jam dalam waktu kurang dari empat detik.
Ini terbilang hebat untuk sebuah mobil yang layak dikategorikan sebagai limusin yang berbobot lebih dari dua ton ini.
Total, hanya 25 unit BMW Seri 7 Two-Tone ini akan dipasarkan di Cina. Menjadikan BMW Seri 7 yang kental aroma Rolls-Royce ini jadi edisi terbatas.
Meski demikian, jika BMW dua warna ini memang bagus di masa depan, tak menutup kemungkinan bisa dipasarkan di wilayah lain.
Pastinya, bukan sebuah kesalahan jika BMW meniru gaya Rolls-Royce jika itu malah membuatnya makin elegan dan diminati.