Mercedes-Benz menampilkan cukup banyak model anyar pada gelaran Auto Shanghai 2021.
Pabrikan asal Jerman itu sudah mengungkap kendaraan listrik EQB dan EQS, bersama CLS facelift dan sedan C-Class L - sebuah versi yang diperluas hanya untuk pasar Cina.
Tak cuma itu, model EQA juga dipamerkan di depan umum untuk pertama kalinya.
Namun, ada satu mobil yang hampir luput dari perhatian kami: Maybach S-Class.
Model S yang mewah itu awalnya memulai debut pada paruh kedua November tahun lalu sebagai model khusus V8.
Awal bulan ini, Mercedes menggoda versi lain bertenaga V12 untuk merayakan 100 tahun Maybach.
Dan, sekarang, versi ketiga pun muncul.
Mengusung lencana S480, mobil ini memperkecil ukuran mesin menjadi unit enam silinder agar lebih ramah bagi kantong para pelanggan di Cina.
Ya, negara itu memang memberlakukan pajak yang tinggi terhadap kendaraan dengan mesin berkapasitas besar.
Galeri: Mercedes-Maybach S-Class S480 (Cina)
Faktanya, S-Class generasi sebelumnya tersedia dengan unit empat silinder di Negeri Tirai Bambu, di mana G-Class dan CLS yang perkasa juga bisa dibekali mesin four-pot.
Untuk saat ini, model S480 yang baru dirilis tersebut masih khusus Cina. Tetapi, kita bisa melihatnya juga di Eropa pada akhir tahun ini sebagai Maybach S450.
Maybach S480 4Matic Cina yang baru menggunakan mesin bensin inline-six dengan 362 daya kuda (270 kilowatt) dan torsi 369 pound-feet (500 Newton-meter) seperti Benz S-Class S450 4Matic.
Mobil tersebut memiliki dorongan listrik EQ yang sama, dan bisa sprint 0-62 mil/jam (100 km/jam) dalam 5,8 detik. Sedangkan kecepatan tertinggi tetap pada 155 mil/jam (250 km/jam).
Hanya model enam silinder yang tersedia di pasar Cina untuk saat ini, dan mereka membawa label harga mulai 226.300 dolar AS (Rp3,2 miliar) - dengan nilai tukar saat ini.
Sementara di Amerika Serikat (AS), Maybach S-Class bertenaga V8 dijual mulai dari 184.900 dolar AS (Rp2,6 miliar) atau hampir 70.000 dolar AS lebih mahal dari model Benz yang setara.
Jika model range topper V12 datang ke Negeri Paman Sam, yakinlah bahwa harganya akan melambung lebih dari 200.000 dolar AS (Rp2,9 miliar).
Sumber: Daimler