CEO baru Alfa Romeo, Jean-Philippe Imparato, yakin pabrikan asal Italia tersebut dapat berkembang jauh lebih baik di Amerika Serikat, salah satu pasar global utamanya.
Meski terjadi peningkatan 25 persen penjualan pada kuartal pertama tahun ini, ada banyak hal yang perlu dibenahi sebelum Alfa Romeo siap berkompetisi lebih baik daripada para pesaingnya.
Jelas, yang pertama dan terpenting, mobil ini membutuhkan lebih banyak model. Sehingga, akan semakin banyak pula segmentasi para calon pembeli.
Terkait dengan hal tersebut, Imparato terkesan dengan jajaran dua model Alfa saat ini. Ia menggambarkan keduanya sebagai "fantastis".
Hal itu terungkap dalam wawancaranya baru-baru ini dengan Automotive News. Imparato mengakui bahwa pabrikan Alfa Romeo membutuhkan model yang lebih baru.
Salah satunya Alfa Romeo Tonale, crossover kecil terbaru yang akan datang. Meskipun, peluncurannya akan ditunda hingga musim panas 2022.
Sebab, mparato ingin melihat powertrain hybrid plug-in yang lebih mumpuni.
Kabar terakhir, Alfa Romeo Tonale dilaporkan akan diluncurkan pada Juli tahun 2022. Setelah peluncuran, mobil tersebut dijadwalkan tiba di Amerika Serikat pada tahun yang sama.
Galeri: Bocoran Alfa Romeo Tonale 2020
Selain Tonale, Alfa Romeo kini sedang menggodok satu crossover lagi. Awalnya dijuluki sebagai Alfa Romeo Brennero.
Mobil bertenaga kuda tinggi ini akan berbodi lebih kecil daripada Alfa Romeo Tonale, meskipun akan didasarkan pada arsitektur PSA eCMP yang ada.
Platform ini memungkinkan versi listrik murni, dan diyakini model tersebut akan diluncurkan dengan mesin pembakaran, hybrid, dan EV. Tapi, mobil ini mungkin terlalu kecil untuk peluncuran di Amerika Serikat.
“Dengan produk-produk baru yang segar, serta kualitas yang sesuai dengan para pesaingnya dari Jerman, Alfa Romeo memiliki peluang yang lebih baik untuk sukses di pasar AS,” kata Imparato.
Saat ini, meskipun penjualan meningkat pada kuartal pertama tahun 2021, merek Italia itu menempati urutan ke-14 dari 15 merek yang dianggap premium di AS. Hanya Jaguar yang berada di bawah Alfa.
"Kami harus meningkatkan kualitas model bisnis kami dalam hal kinerja ekonomi, kualitas produk, dan saluran distribusi yang tepat," kata Imparato dalam pertemuan dengan perwakilan media baru-baru ini.
Setelah merger antara FCA dan PSA, Alfa Romeo akan memiliki “peluang yang lebih besar” untuk mengembangkan bisnisnya.
Alfa Romeo akan memiliki akses ke teknologi baru. Dan, bahkan akan mengembangkan model generasi baru, bekerja sama dengan Lancia dan DS untuk peluncuran pasar pada tahun 2024.
Sumber: Automotive News