Alfa Romeo Giulietta dinyatakan sudah mati, setidaknya itulah yang tersirat dari situs otomotif Autocar dalam kabar terbarunya.

Menurut media publikasi asal Inggris tersebut, hatchback asal Italia ini telah menghentikan penjualan setelah beredar selama 11 tahun.

Namun, berita ini tidak terlalu mengejutkan. Alfa Romeo, melalui bos pemasaran produknya Fabio Migliavacca, sudah mengumumkan nasib Giulietta ini sejak tahun lalu.

Keputusan ini seakan membuka jalan bagi kedatangan crossover Alfa Romeo Tonale. Namun, sejauh ini peluncurannya ditunda, mungkin karena pandemi, demikian diberitakan Autocar.

Galeri: Alfa Romeo Giulietta TCR

Berbicara tentang Alfa Romeo Tonale, CEO baru Alfa Romeo, Jean-Philippe Imparato, menginginkan kinerja yang lebih baik dari sistem PHEV model tersebut.

Hal itu sudah diungkapkan Imparato sejak bulan lalu. Namun, kabarnya faktor ini juga menjadi penyebab ditundanya peluncuran Alfa Romeo Tonale.

Lantaran terus berupaya memperbaiki kinerja, peluncuran yang seharusnya terjadi tahun ini, batal terselenggara.

Tetapi dengan melihat perkembangan terkini, sepertinya pabrikan asal Italia tersebut punya rencana lain.

Sebagai catatan, Alfa Romeo Tonale akan ditempatkan di bawah model Alfa Romeo Giulia dan Alfa Romeo Stelvio yang lebih besar.

Keduanya dipatok sebagai penyelamat bagi pabrikan tersebut dari sisi penjualan, di tengah pasar yang haus akan model SUV.

Dengan tanggung jawab tersebut berada di tangan, kinerja mobil yang loyo seharusnya tidak terjadi.

Kabar terbaru lainnya yang beredar luas, Alfa Romeo Tonale dalam waktu dekat akan hadir di Amerika Serikat.

Meskipun model crossover yang lebih kecil mungkin tidak akan berhasil sampai ke Amerika Serikat. Apakah itu akan laku atau tidak, hanya waktu yang bisa menjawab.

Dengan demikian, kepergian Alfa Romeo Giulietta berarti bahwa akan ada beberapa bulan di mana jajaran Alfa Romeo akan ditinggalkan dengan hanya dua model yang dijual. Setidaknya sampai Alfa Romeo Tonale tiba.

Beberapa laporan mengatakan bahwa crossover kecil itu mungkin tiba pada musim panas 2022. Tetapi terus terang, tebakan Anda sama bagusnya dengan tebakan kami saat ini.

Yang pasti, bagaimanapun, sang CEO baru ini (Jean-Philippe Imparato) sudah bekerja keras untuk menjaga merek Alfa Romeo tetap hidup.

Merger dengan Stellantis yang baru kemungkinan akan terwujudkan, sehingga menciptakan peluang yang lebih besar bagi pabrikan mobil ini untuk tahun-tahun mendatang.