Pengemudian otonom kian menjadi kenyataan meski pada realitanya saat ini masih memakai teknologi yang belum matang.

Kendala lain, teknologi itu belum tersedia secara luar. Baik perangkat keras dan perangkat lunaknya. Pabrikan masih sangat terbatas mendapatkan akses untuk teknologi ini.

Hal lain yang mengganjal adalah kamera dan sensor yang digunakan saat ini tidak menawarkan resolusi yang memadai.

Artinya, tida bisa menjamin kemampuan mendeteksi secara akurat segala sesuatu yang terjadi di jalan.

Bahkan, para pengembang teknologi pengemudian otonom ini harus menambahkan fitur Lidar (Light Detection and Ranging atau Laser Imaging Detection and Ranging).

Ini adalah teknologi sensor ultra-presisi yang mampu melihat jalan dan penumpangnya. Sejauh ini, Lidar bisa jadi solusi meski belum jadi sebuah ketetapan mutlak.

Benang merahnya, teknologi pengemudian otonom sangat bergantung pada sensor untuk membaca apa yang terjadi di sekeliling mobil.

Itu seperti fungsi mata manusia yang lalu bisa bereaksi jika melihat sesuatu di sekeliling kita saat mengemudi.

Meski demikian, proses pengembangan terus dilalukan. Seperti yang kami bahas di artikel ini, sebuah perangkat terbaru kami lihat terpasang pada mobil tertentu saat uji coba.

Adalah Argo AI, sebuah perusahaan asal Amerika Serikat yang berspesialisasi dalam mengemudi otonom.

Mereka juga dibiayai oleh Ford dan Volkswagen yang telah membuat lompatan ke depan dengan mengesankan.

Lebih Canggih

Teknologi yang diusung masih berbasis Lidar tapi jauh lebih canggih karena bisa menjauhkan bidang pandangnya hingga maksimal 400 meter ke depan.

Jika demikian, inilah teknologi pengemudian otonom terbaik yang ada. Keuntungan yang tidak diragukan lagi.

Teknologi itu akan mengawasi secara elektronik segala sesuatu yang terjadi di sekitar dengan tampilan 360 derajat.

Untuk lebih memahami cara kerja sistem AI Argo, mereka telah menerbitkan video yang menunjukkan apa yang dilihat Lidar.

Hal mengejutkan lainnya adalah kemampuan teknologi ini bekerja dalam kegelapan. Ini lompatan kemajuan yang dahsyat.

Saat diuji coba, perangkat ini dijalankan pada level pencahayaan yang sangat buruk. Mungkin dengan cahaya satu persen.

Kondisi ini diperlukan untuk menjamin keamanan bahkan saat kita berjalan di malam hari di jalan yang tidak ada lampu penerang.

Sangat Tajam

Jika kemampuan bekerja di dalam gelap belum cukup memuaskan, satu lagi yang bisa diberikan Lidar buatan Argo AI ini.

Diklaim, teknologi mereka mampu mendeteksi bahkan partikel cahaya terkecil sebesar satu foton.

Aplikasinya, dengan kemampuan ini memungkinkan untuk mendeteksi objek yang non-reflektif, seperti kendaraan dengan cat hitam.

Sensitivitas yang sangat tinggi Lidar Argo AI ini pun diakui sangat tinggi. Apalagi, dikombinasikan dengan operasi panjang gelombang yang lebih besar dari 1400 nanometer.

Ini memungkinkan perangkat keras Argo bisa mencapai posisi terjauh yang belum pernah dicapai Lidar lain sebelumnya.

Sistem masih dalam tahap uji jalan pada kendaraan self-driving, yang penggunaannya pada layanan robo-taxi. Memakai mobil Ford dan uji coba dijadwalkan pada 2022.