Speaker merupakan salah satu fitur yang tersemat pada hampir setiap kendaraan roda empat, khususnya mobil mewah. Ternyata dari berbagai merek speaker yang ada di mobil mewah tersebut, satu di antaranya adalah CV Sinar Baja Electric (SBE), produsen lokal asal Surabaya, Jawa Timur.

Sekadar informasi, SBE sudah mengekspor produknya ke berbagai negara. Mulai dari kawasan Asia, Eropa, Australia, hingga Amerika. Berbagai merek otomotif kenamaan dunia pun menggunakan speaker buatan dalam negeri tersebut.

Seperti Bentley, Harman Revel, Yamaha, Honda, dan Hyundai. Setelah sempat terseok karena pandemi Covid-19. SBE berangsur dapat mengembalikan utilitasnya dan berupaya untuk terus memperluas bisnis.

SBE memiliki kapasitas produksi 12 juta unit per tahun dengan produk yang mencakup Hi-End Audio, Professional Audio dan Car Audio.

Perusahaan memproduksi speaker dengan merek sendiri maupun subkontrak (OEM). SBE telah memproduksi Car Audio yang digunakan oleh produsen mobil merek Jepang maupun Eropa.

Kualitas produk yang memenuhi standar internasional dan didukung dengan kegiatan riset dan pengembangan yang kuat menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam menjaga kepercayaan pelanggannya.

Sebagai upaya meningkatkan kualitas dan menurunkan ongkos produksi, perusahaan melakukan pengembangan dengan konsep vertical integration atau memproduksi komponen utama secara mandiri.

Sebagai contoh, beberapa komponen utama speaker yang sudah dapat diproduksi antara lain voice coil, steel chassis, cone, spider, dustcap, dan lain-lain.

Pada sisi lain, nilai impor produk speaker pada tahun 2020 masih cukup tinggi, sekitar USD74 Juta. Namun angka itu menurun dari impor tahun 2019 yang mencapai USD115 Juta.

Ketersediaan komponen speaker untuk produk mobil di dalam negeri tentunya akan meningkatkan daya saing produk mobil dalam negeri.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sepakat bahwa pemerintah harus mendukung industri speaker dalam negeri agar dapat lebih diterima di pasar dalam negeri, mengingat sekitar 40% produknya sudah tembus di pasar ekspor.

Ke depan, produk speaker dalam negeri ini akan didorong untuk menyuplai industri-industri pengguna misalnya industri otomotif, televisi, maupun ponsel.

Hal tersebut diharapkan dapat memberikan multiplier effect yang besar untuk perekonomian nasional. Sebagai contoh, saat ini, suplai ke industri otomotif masih relatif kecil dan akan diupayakan untuk ditingkatkan.

“Selain itu, kami juga akan mendorong agar produk speaker ini dapat masuk ke industri produk-produk high-tech seperti ponsel atau earphone,” kata Agus.