Jutta Kleinschmidt kini telah berusia 58 tahun tapi dia pernah membuat sejarah tatkala memenangkan Reli Dakar 20 tahun silam bersama Andreas Schulz.

Pemenang pertama dan satu-satunya wanita dari reli terberat di dunia yang terus berkompetisi hingga edisi 2007.

Pada 2016 dia hampir menyelesaikan comeback-nya sebagai bagian dari proyek kereta zebra MINI tapi tak jadi.

Hingga akhir pekan lalu, Jutta Kleinschmidt memang belum lagi berkompetisi di level internasional.

Tapi, semuanya berubah di tepi pantai Lac Rose, Senegal. Pembalap asal Jerman itu akan jadi salah satu dari dua cadangan di ajang Extreme E.

Inilah kejuaraan reli SUV listrik yang digagas oleh Alejandro Agag yang mengharuskan masing-masing dari sembilan tim memiliki satu pembalap wanita dan satu pria.

Sampai sini pula, Jutta Kleinschmidt masih belum tentu membalap lantaran statusnya hanya cadangan.

Situasi pun muncul. Pembalap wanita utama tim CUPRA, Claudia Hurtgen terpapar virus pada perutnya selama sesi shakedown dan latihan bebas.

Jutta Kleinschmidt pun tidak ragu mengenakan lagi setelan balapnya dan mengabdikan dirinya untuk melayani pabrikan Spanyol.

Jutta kleinschmidt 1

Saat memasuki tenda tim, Jutta Kleinschmidt pun dengan lugas berkata, "Saya siap, tunjukkan data dan telemetrinya."

Jutta Kleinschmidt yang juga seorang insinyur pun lantas mencurahkan semua perhatiannya untuk mempelajari mobil CUPRA yang disiapkan timnya, Odyssey 21.

Dia dan semua pembalap akan berlaga di ajang Extreme E dengan modifikasi mobil yang sangat terbatas.

Pada sesi kompetitif pertamanya, dia mengejutkan semua orang dengan mencatatkan waktu tercepat pertama dan ketiga terbaik sebagai pembalap kedua di kualifikasi pertama. 

Bersama dengan kerja keras rekan setimnya Mattias Ekstrom, yang menempatkan CUPRA di semifinal pertama untuk tiga tercepat tim di dua sesi kualifikasi hari Sabtu.

Jutta Kleinschmidt sebenarnya hampir tidak punya waktu untuk melakukan apa pun selain meninjau data dengan para insinyur.

Paling hanya menemukan posisi tempat duduk terbaiknya dan latihan penggantian pengemudi yang merupakan salah satu kunci kejuaraan baru ini.

Jutta kleinschmidt 2

Jutta Kleinschmidt dan Mattias Ekstrom pun memanfaatkan setiap waktu luang di antara sesi untuk berlatih masuk dan keluar dari mobil.

Meningkatkan setiap upaya untuk tetap dalam waktu 45 detik yang ditentukan oleh peraturan lomba.

Jutta Kleinschmidt sendiri langsung terbayang kenangannya saat dia finis pertama di Reli Dakar 2001.

Apalagi, lokasi garis finis Reli Dakar 2001 itu tak jauh dari lokasi perhelatan Extreme E yang saat ini diikutinya.

“Itu fantastis, Anda bisa bayangkan. Saya di sini di tempat ini yang sangat, sangat istimewa bagi saya,” kata Jutta Kleinschmidt.

“Karena, sekitar seratus meter dari sini adalah tempat saya memenangkan Reli Dakar saya pada 2001.”

“Kesempatan untuk kembali berkompetisi di kejuaraan internasional seperti ini, dengan teknologi baru, mobil listrik dan dengan semua semua ini sungguh menakjubkan.”

“Saya super gugup sebelum saya masuk ke mobil untuk Kualifikasi 1 karena saya belum sempat mengujinya.”

“Masuk dan langsung maksimal di kualifikasi membuat saya sangat gugup tapi sangat menyenangkan bisa kembali ke performa terbaik.”

Jutta kleinschmidt 3

Ajang Extreme E sangat ingin mengejar keragaman dengan membutuhkan satu pembalap wanita dan satu pria di setiap tim.

Jutta Kleinschmidt menganggap ini adalah pendekatan yang baik. "Ini adalah kesempatan besar untuk jadi bagian dari kompetisi ini karena menawarkan teknologi baru,” ujarnya.

“Menawarkan pula pesan yang baik untuk lingkungan dan ajang ini adalah tempat pengujian yang bagus untuk para produsen."

“Setiap tim pun terdiri dari seorang wanita dan seorang pria yang hebat dan memberi mereka visibilitas yang unik.

“Semua pembalap wanita datang dari kejuaraan yang berbeda dan itu bagus bahwa mereka dapat menggunakan pengalaman di sini untuk lebih mengembangkan karir balap mereka."

Kembalinya mimpi itu berakhir dengan finis ketiga di Semifinal 1, setelah masalah radio yang dialami Jutta Kleinschmidt.

Berdampak pada kehilangan semua keunggulan yang dibangun oleh Mattias Ekstrom di lap pertama.