Selain sistem pendinginan mesin atau sistem suspensi, sepeda motor juga memiliki sistem kelistrikan yang menjadi komponen penting.
Sistem kelistrikan sepeda motor juga dilengkapi komponen pengaman untuk menghindari korsleting. Komponen tersebut dikenal sebagai fuse atau sering disebut dengan istilah sekring.
Meski berukuran mungil, tapi komponen ini memiliki fungsi besar dalam satu rangkaian kelistrikan pada sepeda motor.
Sekring berfungsi untuk memutuskan aliran listrik jika dalam rangkaian kelistrikan tersebut terjadi korsleting atau hubungan pendek yang bisa menyebabkan kebakaran atau kerusakan.
Sub Dept Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora (DAM), Ade Rohman menjelaskan, “Terputusnya aliran listrik tersebut, akan menghilangkan atau menurunkan potensi terjadinya kerusakan yang lebih parah baik itu pada komponen kelistrikannya maupun kabel-kabel dan komponen lainnya.”
Bentuk sekring yang digunakan dalam sistem kelistrikan atau komponen elektronika bentuknya bermacam-macam.
Sedangkan sekring yang digunakan pada sepeda motor ada dua jenis, yaitu sekring tabung (tube fuse) dan sekring tancap (fuse blade).
Sekring tabung banyak digunakan pada mobil dan motor lawas. Sekring ini memudahkan pengendara atau mekanik dilihat kondisinya putus atau tidak, karena kawat pengamannya terbungkus oleh tabung kaca bening.
“Tetapi model ini membutuhkan tempat penyimpanan yang agak besar, maka pada kendaraan baru, jenis sekring ini sudah jarang ditemui,” ujar Ade.
Sedangkan untuk sekring tancap banyak digunakan pada kendaraan modern. Disebut sekring tancap karena pemasangannya dengan cara ditancapkan.
Sekring tancap memiliki berbagai warna yang berbeda sesuai dengan kapasitasnya.
Berikut warna sekring tancap sesuai dengan spesifikasinya: Oranye (5A), Merah (10A), Biru (15A), Kuning (20A), Bening atau ungu (25A), dan Hijau (30A).
Cara memeriksa kondisi sekring ini sangat mudah, tidak berbeda jauh dengan pemeriksaan sekring jenis tabung, yaitu dengan cara melihat hubungan kawat di dalam sekring tersebut dari samping.
Jika hubungan kawat terlihat normal bisa disimpulkan kondisi sekring tersebut bagus.
Tetapi untuk memastikannya alangkah lebih baik jika dipastikan dengan diukur kontinuitas antar kakinya menggunakan avo meter.
Sementara jika hubungan kawatnya terlihat sudah terkoyak atau terputus, bisa dipastikan sekring tersebut sudah rusak dan harus segera diganti.
"Hal yang juga perlu diperhatikan ketika mengganti sekring lama dengan sekring baru harus menggunakan ukuran sekring yang sama."
"Jika mengganti sekring yang memiliki ukuran lebih tinggi, akan sangat memperbesar kemungkinan terjadinya kerusakan pada sistem kelistrikan bahkan bisa menyebabkan terjadinya kebakaran,” ujar Ade.
Untuk mencegah terjadinya korsleting dan masalah lain pada sepeda motor, pemilik sepeda motor perlu melakukan pemeriksaan dan perawatan berkala.
Bagi yang tidak paham atau tidak mau repot, serahkan saja ke bengkel resmi agar terjamin perawatannya.
Sumber: DAM