Mercedes-Benz, yang merupakan bagian dari Daimler, memiliki beberapa entitas yang menghasilkan varian memesona sesuai spesialisasinya.
Pada entitas Mercedes-AMG, perusahaan Affalterbach yang terkenal sejak 1999 ini secara resmi menjadi anak perusahaan Mercedes-Benz.
Seperti kita ketahui, Mercedes-AMG pun bertugas membuat varian performa setelah induknya, Mercedes-Benz merilis model terbaru.
Karya Mercedes-AMG pun mendunia dan diakui reputasinya. Sebut saja Mercedes-AMG E 63 S yang tersohor itu dengan 612 daya kuda dari mesin V8.
Selain Mercedes-AMG, ada juga Mercedes-Maybach, anak perusahaan lain dari Mercedes-Benz dengan spesialisasi yan berbeda pula.
Mercedes-Maybach fokus pada penciptaan varian mewah teratas dari model yang dirilis Mercedes-Benz.
Memilih memakai Mercedes-Maybach berarti mencari kemewahan maksimal dari mobil pabrikan asal Jerman Ini.
Jajaran Mercedes-Maybach hanya terdiri dari GLS dan S-Class, dua kendaraan paling mewah dari merek tersebut.
Mereka bertanggung jawab untuk berkolaborasi dengan Rolls-Royce Cullinan dan Bentley Bentayga untuk Mercedes-Benz GLS.
Lalu, dengan Bentley Flying Spur atau Rolls-Royce Ghost untuk Mercedes-Benz S-Class. Partner yang eksklusif pula.
Ini kasus khusus, Mercedes-Benz G-Class adalah kendaraan yang sedikit berbeda dari jajaran Mercedes-Benz lainnya.
Karakternya sebagai kendaraan off-road memerlukan pengembangan yang sama sekali berbeda, begitu pula entitas yang didedikasikan untuknya, dalam hal ini Maybach.
Kabar yang dirilis oleh rekan kami dari Motor1.com Prancis menyebutkan dua anak perusahaan Mercedes-Benz ini akan disatukan.
Kendati, satu sama lain tidak memiliki banyak kesamaan, namun AMG dan Maybach secara internal akan berada di bawah manajemen bersama.
Bukan tanpa tujuan strategis Mercedes-Benz melakukan ini. Mereka ingin mempertahankan eksklusivitas setiap model.
Tentunya sambil meningkatkan sinergi dan berbagi teknologi dengan tujuan mengurangi biaya. Soal efisiensi anggaran tampaknya tak bisa ketinggalan.
Secara umum, reorganisasi ini tidak terlalu mengejutkan, Ola Källenius, bos Daimler, tidak menyembunyikan niatnya untuk menghemat uang di masa depan.
Dia pula yang telah mengumumkan kebakaran yang terjadi pada neraca rumah tangga di dalam jajaran Mercedes-Benz yang luas itu.
Untuk mengawasi entitas baru ini, Philipp Schiemer, bos Mercedes-AMG saat ini, yang akan mengambil kendali.
Bahkan, jika anak perusahaan baru ini tidak bisa memanfaatkan momen ini, Mercedes-Benz sebagai induknya akan terus membantu keuangannya. Ini tak bagus.
Cara ini untuk mencari tahu, apa yang menjadi permasalahan di kedua entitas tersebut selama ini.
Jika tak terlihat dari luar, maka Mercedes-Benz harus benar-benar masuk untuk mencari tahu situasi yang sebenarnya.