Saat sebuah merek sudah begitu populer, kebiasaannya adalah mengembangkan usaha di luar spesialisasi mereka.

Sebut saja Ferrari yang sedang berencana serius ingin memperluas mereknya di luar mobil performa eksklusif dan juga di luar arena balap.

Dari kabar yang dirilis Reuters, pembuat supercar dari Italia ini sedang memelopori upaya untuk meluncurkan lini pakaian baru.

Tak hanya itu, Ferrari juga akan membuka restoran baru dalam upaya untuk menciptakan generator laba baru.

Nantinya, ini akan menarik pelanggan kaya dari luar basis pelanggan tradisional perusahaan. Keduanya akan diluncurkan dalam beberapa hari mendatang.

Lini pakaian baru Ferrari, dipimpin oleh mantan desainer Armani dan direktur kreatif Ferrari, Rocco Iannone.

Chief Brand Diversification Officer Ferrari Nicola Boari mengatakan kepada Reuters bahwa upaya tersebut dirancang untuk menjangkau klien baru.

Galeri: Ferrari Portofino M 2022

Ferrari berharap bahwa kehadiran merek yang diperluas akan menyumbang 10 persen dari keuntungannya dalam satu dekade. Ini bisa membantu menambah pundi-pundi mereka.

Menurut publikasi tersebut, kategori sponsor, komersial, dan merek Ferrari menyumbang 11,3 persen dari pendapatan bersihnya tahun lalu, dan itu termasuk tim F1 pabrikan.

Fine Dining

Untuk bidang restoran, Ferrari akan meluncurkan kembali restoran Il Cavallino yang masuk dalam kategori fine dining.

Berada di restoran itu, pendiri Ferrari, Enzo Ferrari pernah bersantap bersama teman-teman, bintang balap Formula 1, dan tamu VIP lainnya.

Koki Italia berbintang Michelin Massimo Bottura akan memimpin pembukaan kembali restoran tersebut.

Restoran fine dining ini akan dibuka dua hari setelah lini pakaian diluncurkan saat staf terus mempersiapkan pembukaan.

Dekorasi di dalam restoran termasuk bagian hidung mobil Formula 1, foto Enzo Ferrari berbingkai, dan perlengkapan dan poster balap Ferrari lainnya.

Tertahan Pandemi

Perluasan usaha Ferrari ini awalnya diumumkan pada 2019 lalu di bawah mantan CEO Louis Camilleri.

Namun, pandemi virus Corona menunda pelaksanaan rencana tersebut. Louis Camilleri sendiri telah meninggalkan perusahaan.

Meski demikian, Ferrari tetap serius menjalankan diversifikasi usaha ini. Pengumuman soal perluasan itu pun dilakukan beberapa hari setelah pengumumpan pejabat baru.

Adalah Benedetto Vigna, CEO baru yang mengambil alih kepemimpinan di Ferrari pada 1 September 2020.

Analis usaha Bank UBS, Susy Tibaldi mengatakan kepada Reuters bahwa ekspansi baru ini mungkin tidak membantu menumbuhkan margin perusahaan.

Dalam artian, pada awalnya tidak akan banyak membantu tapi waktu yang akan menjawab apakah keputusan Ferrari ini benar atau blunder.

Pasalnya, segala upaya juga membutuhkan modal yang besar sebagai awalannya dan itu yang harus dikembalikan terlebih dahulu.