Salah satu tugas pemerintah adalah membuat aturan di mana aturan itu harus bermanfaat untuk masyarakat.

Meski demikian, tak semua aturan terdengar normal. Terkadang kita mendapati aturan yang janggal dan bahkan aneh.

Ini bahkan terjadi di kota metropolitan dunia sekaliber New York yang merilis regulasi untuk perusahaan taksi baru tapi sangat aneh.

Adalah sebuah perusahaan taksi baru bernama Revel yang berencana untuk meluncurkan layanan taksi dan rideshare menggunakan crossover Tesla Model Y.

Namun, rencana itu terkendala oleh regulasi yang dikeluarkan Komisi Taksi dan Limusin New York.

Aturannya berbunyi, perusahaan taksi baru harus membeli mobil bensin terlebih lalu boleh menggantinya dengan mobil listrik.

Revel berharap komisi akan menyetujui rencananya karena hanya ingin memakai mobil listrik pada armadanya.

Maju cepat ke beberapa hari yang lalu, 21 Juni 2021, dan komisi mengeluarkan pemberitahuan baru bahwa mereka tidak akan lagi menerima lisensi baru untuk taksi listrik.

Lebih menarik lagi, komisi mengklaim telah membuat keputusan pada sidang virtual pada 22 Juni, meskipun pemberitahuan keluar pada 21 Juni sebelum sidang.

Singkatnya, tampaknya keputusan sudah dibuat, tetapi sidang itu diwajibkan oleh New York sebagai formalitas.

Seorang juru bicara komisi menjelaskan situasinya bahwa perubahan aturan harus diumumkan, tetapi keputusan itu belum dibuat resmi.

Menurut New York Post via Teslarati, Ketua Komisi Taksi & Limusin New York Aloysee Heredia Jarmoszuk mengatakan komisi tidak akan melarang Revel memulai layanan taksi Model Y.

Namun, dia mengatakan jika keputusan itu bertentangan dengan regulasi. Artinya, Revel harus membeli 50 mobil bensin terlebih dahulu.

Kemudian, menghapusnya dari layanan dan menggantinya dengan crossover Tesla. Ini sungguh menggelikan.

“Hanya karena mengutamakan mobil listrik tidak berarti harus menambah lebih banyak mobil dan lebih banyak kemacetan baik,” kata Heredia Jarmoszuk.

“Ini adalah soal matematika sederhana. Ini bukan tentang mengincar satu pihak atau mengatakan Anda tidak bisa memasuki pasar atau kami tidak menyukai Anda."

CEO Revel, Frank Reig, menjelaskan bahwa menurutnya situasi ini tidak masuk akal. Mengapa komisi mengharuskan perusahaan taksi listrik membeli mobil bensin terlebih dahulu?

Dia juga mengatakan dia yakin Revel akan menang di sini, dan hukum akan berpihak pada perusahaan.

Komisi juga menghadapi pengawasan dari pengacara dan pakar transportasi tentang kebijakannya yang tidak adil.

Serta, fakta bahwa pemberitahuannya dikeluarkan sebelum pertemuan di mana keputusan khusus akan dibuat.