Saat ini, jika Anda ingin membeli Jaguar, Anda memiliki banyak pilihan mulai dari E-Pace entry-level hingga model tertingginya.

Tetapi dalam waktu sekitar lima tahun dari sekarang, pembuat mobil Inggris itu hanya akan menawarkan Anda satu model SUV saja - pengganti I-Pace.

Itu akan menjadi satu-satunya crossover Jaguar yang bertahan dalam transisi merek dari produsen kendaraan bahan bakar minyak ke produsen kendaraan listrik.

Pernyataan itu keluar dan dikonfirmasi oleh bos baru Jaguar Thierry Bollore kepada Autocar dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

Thierry Bollore juga menambahkan bahwa marque tersebut akan menemukan kembali dirinya dengan berbagai model baru yang tidak memiliki pesaing langsung di pasar.

Sederhananya, Jaguar akan mengikuti strategi positioning Land Rover tetapi akan menawarkan pelanggannya mobil berbentuk unik dan tersampir lebih rendah.

“Hari ini, ketika Anda mendengarkan pelanggan, mereka melihat sebuah Jaguar, menyukainya dan menguji mobil, tapi kenyataannya mereka membeli Audi atau BMW,” kata Bollore menjelaskan sifat masalahnya.

"Itulah masalahnya. Orang-orang kemudian membeli yang asli. Kami bukan yang asli. Kami harus mendapatkan posisi Jaguar yang jauh berbeda, lebih tinggi dan lebih orisinal,” ujarnya.

Jujur, kami terkesan dengan ketulusan bos Jaguar berbicara tentang strategi merek saat ini dan kondisi sebenarnya. Ini bukan pertama kalinya kami mendengar Bollore berbicara tentang masalah di balik tirai.

Beberapa bulan yang lalu, dia mengakui kualitas produk Jaguar mulai melemah dan mereka kehilangan setidaknya 100.000 penjualan per tahun dan perbaikan dramatis harus segera dilakukan untuk memperbaikinya.

Harus diakui, produk-produk Jaguar dan juga Land Rover banyak kehilangan auranya. Kedua merek tersebut seperti sedang berada di persimpangan.

Beberapa produknya sepertinya kurang mendapat sambutan hangat.

Sementara image Jaguar Land Rover berada pada kasta tertinggi namun sayangnya tidak disokong oleh produk-produk yang bisa membuat nama Jaguar Land Rover lebih mumpuni lagi.

"Ketidakpuasan pelanggan kami benar-benar merusak volume alami kami. Peluang yang hilang hari ini sangat besar. Lebih dari 100.000 penjualan," kata Bollore.

Jaguar dan Land Rover berada di lima merek berkinerja terburuk dalam survei kualitas terbaru yang dilakukan J.D. Power di Amerika Serikat.

Tugas terbesar dan terpenting Jaguar dalam beberapa tahun ke depan adalah mencari platform kendaraan listrik yang sesuai dengan strategi barunya.

Untuk saat ini, tidak diketahui apakah pembuat mobil akan mengandalkan arsitektur yang dikembangkan sendiri atau akan bersumber dari perusahaan pihak ketiga.

Sementara itu, generasi SUV saat ini akan terus diperbarui oleh perusahaan hingga akhir masa pakainya.