Sebagaimana kita ketahui bersama, Jaguar Land Rover belakangan ini sangat menderita. Berbagai macam persoalan menghampiri merek Inggris yang sekarang dikuasai Tata Motors.

Salah satu hal serius yang membuatnya cukup terpuruk adalah kehilangan 100 ribu penjualan akibat kualitas yang mulai menurun. Hal itu membuat Jaguar Land Rover terpaksa memangkas kapasitas produksinya hingga 25 persen.

CEO Jaguar Land Rover yang baru, Thierry Bollore, mulai kembali menyusun kekuatan Jaguar Land Rover untuk membangun kembali bisnisnya yang amburadul.

Melalui kepemimpinan Thierry Bollore, produsen mobil milik Tata ingin mengembangkan, memproduksi, dan menjual produk premium yang akan menjadi elektrik, efisien, mewah, dan andal.

Jaguar Land Rover sudah mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan ini, meskipun masih ada masalah besar yang perlu diselesaikan.

Galeri: Jaguar I-Pace 2022

Dalam wawancara sebelumnya, Bollore mengakui bahwa Jaguar Land Rover memiliki beberapa masalah dalam urusan reliabilitas atau keandalannya.

Semua orang yang menggeluti industri otomotif pastinya mengetahui hal tersebut. Dan sektor ini yang dinilai Thierry Bollore untuk segera dituntaskan.

Selama obrolannya baru-baru ini dengan Autocar, CEO baru perusahaan ini mengatakan Jaguar Land Rover telah membuat banyak kemajuan dalam hal meningkatkan kualitasnya tetapi memang masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Dan, hal itu menjadi prioritas pertama dalam rencana reimagine perusahaan dengan merek legendaris itu.

“Ini adalah pilar pertama Reimagine, rencana transformasi kami,” ujar Bollore menjelaskan kepada media Inggris itu.

“Hasil kami tidak dapat diterima, tetapi kami tahu cara memperbaikinya. Ini bukan sains, hanya kerja keras."

"Hasil tahun 2021 sudah lebih baik, tetapi kami memiliki lebih banyak yang harus dilakukan,” katanya.

Sudah ada beberapa tanda positif tentang perubahan yang terjadi di balik tirai.

Menurut Bollore, biaya garansi untuk mobil model tahun 2021 telah turun sepertiga dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Selain itu, Jaguar Land Rover kini memiliki anggota dewan berdedikasi yang bertanggung jawab atas kepuasan pelanggan dan melapor langsung kepada CEO baru.

Namun yang paling penting, Jaguar Land Rover akan terus meningkatkan proses untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik berdasarkan desain.

Survei terbaru dari kedua sisi menunjukkan Jaguar Land Rover adalah salah satu pembuat mobil berkinerja terburuk dalam hal kualitas dan keandalan.

Akibatnya, kata Bollore pada Maret tahun ini, pabrikan kehilangan sekitar 100.000 penjualan per tahun karena citra globalnya yang buruk.