Mobil bekas masih menjadi bidikan para konsumen yang memiliki dana terbatas.
Banyak alasan yang membuat orang tetap melirik mobil bekas, selain harganya yang lebih murah, pilihannya juga sangat variatif, serta kemudahan pembayaran.
Carmudi Sentra Otomotif (Carsentro) sebagai salah satu lini bisnis Carmudi Indonesia telah melakukan transformasi terkait dengan penggunaan multifinance.
“Jika sebelumnya hanya menggunakan satu perusahaan pembiayaan, kini Carsentro bertransformasi ke dalam suatu ekosistem multifinance,” ujar Chief Business Development Officer Carmudi Indonesia, Rene Eduard Narayana.
Rene menjelaskan bahwa transformasi ini bertujuan untuk lebih memudahkan para konsumen yang ingin membeli mobil bekas di Carsentro.
“Dengan banyaknya pilihan finance, kami bisa menjangkau nasabah yang lebih luas lagi serta memudahkan bertransaksi,” jelas Rene.
Carsentro yang tersebar di beberapa kota, seperti Carsentro Solo dan Jogjakarta sudah bertransformasi lebih dulu.
Carsentro Solo bertransformasi dengan menggandeng tiga multifinance, yaitu ACC (Grup Astra), BCA Syariah, dan SMS finance.
Untuk Carsentro Jogjakarta, terdapat empat multifinance, yakni Buana finance, BFI finance, Clipan finance, dan SMS finance.
Selain kedua kota itu, Carsentro Semarang pun akan mengikuti jejak yang sama dengan bekerja sama, mulai dari BFI finance, Clipan finance, dan SMS finance.
Untuk Carsentro Semarang akan mendapatkan perluasan tempat penjualan mobil bekas para dealer di Lotte Mart Semarang.
“Sebelumnya, Lotte Semarang hanya bisa mengakomodir 9 lot yang 1 lot-nya bisa memuat 4 kendaraan. Kami akan melakukan ekspansi di mana lot-nya akan menjadi 18 lot," kata Rene.
Dengan adanya transformasi ini maka peluang masyarakat untuk bisa memiliki kendaraan bekas tetap terbuka lebar, apalagi dengan beragam penawaran menarik yang disuguhkan.
Sejak pandemi, penjualan mobil bekas memang tidak kehilangan peminatnya, seiring dengan munculnya orang yang juga ingin menjual kendaraannya.
Kebutuhan orang pada kendaraan bekas juga tidak berkurang meski pemerintah menggelontorkan program relaksasi PPnBM.
Pandemi memang telah membuat sejumlah industri loyo, termasuk dunia otomotif.
Sejumlah produsen terkemuka di dunia bahkan ada yang mengurangi jumlah produksi hingga menutup beberapa pabrik mereka.
Namun hal berbeda dirasakan bisnis mobil bekas. Pada masa pandemi ini penjualan kendaraan bekas mengalami peningkatan.
Berbagai perusahaan yang khusus menjual kendaraan bekas juga mengatakan bahwa pada masa pandemi, penjualan mereka mengalami peningkatan.
Sumber: Carsentro