Sebagai bagian dari Stellantis, Jeep merupakan salah satu brand yang siap merangkul elektrifikasi dengan kecepatan lebih tinggi.
Dalam banyak hal, ini adalah kabar baik. Sebab, merek spesialis off-road tersebut akan menerapkan teknologi baru yang kemungkinan akan lebih meningkatkan kapabilitas produk mereka.
Sementara, di sisi lain, hal ini juga bisa berarti akhir dari mesin pembakaran pada mobil Jeep sudah semakin dekat.
CEO automaker Amerika Serikat itu, Christian Meunier, baru-baru ini mengakui Jeep memang ingin mempercepat proses elektrifikasi.
Namun, saat berbicara kepada media Australia, Meunier justru mengisyaratkan bahwa mesin diesel dapat dihentikan oleh pabrikan pada akhir dekade ini.
Dan, kebijakan tersebut tidak hanya menyangkut Amerika Utara, tetapi semua pasar global.
Galeri: Jeep Wrangler EcoDiesel 2020
"Saya pikir diesel di Eropa akan menghilang, padahal Benua Biru merupakan akar dari mesin tersebut," kata Meunier kepada CarAdvice, dalam sebuah wawancara terkini.
"Dan, sebagai akibat dari hal ini, sangat jelas bahwa volume penjualan diesel akan berkurang secara signifikan. Tapi, apakah itu berarti kami akan menghentikan mobil diesel sekaligus? Tidak juga. Saya pikir akan ada transisi antara sekarang dan 2030, dan itu akan bervariasi menurut pasar," tambahnya.
Meskipun hal ini tidak mengejutkan, banyak pelanggan mungkin kecewa mendengar mesin V8 juga akan menghadapi nasib yang sama.
Dengan standar emisi di kedua pasar raksasa menjadi lebih ketat, mesin delapan silinder bakal menjadi yang berikutnya untuk pensiun, memberi jalan kepada powertrain listrik empat dan enam silinder.
"Beberapa pasar akan terus memiliki mesin V8, beberapa mempertahankan mesin enam silinder, sementara yang lainnya akan terus menggunakan diesel. Dalam jangka menengah, jelas bahwa kami ingin melindungi mesin V8 - dan V8 berperforma tinggi - selama kami bisa," kata Meunier.
Kembali soal elektrifikasi, Meunier mengatakan bahwa pada 2025, akan ada model listrik pada setiap segmen Jeep.
Tak heran apabila kini mulai ada desas-desus tentang peluncuran sebuah SUV kompak bebas emisi, yang bakal debut tahun depan.
Apakah rumor itu akan terbukti? Mari kita nantikan saja perkembangannya.
Sumber: CarAdvice