Toyota Land Cruiser sedang pensiun dari pasar Amerika Serikat (AS) karena penjualan berkurang, api mobil off-road terkemuka ini sukses di pasar negara lain.

Mobil yang memakai nomenklatur LC300 ini pada edisi terbarunya telah mengumpulkan lebih dari 22 ribu preorder di Jepang.

Saat para pemesan memutuskan memesannya, Toyota pun membuat klausul perjanjian untuk mencegah pelanggan untuk menjual kembali SUV tersebut.

Menurut majalah lokal Creative311, pemilik harus menandatangani klausul ini dan setuju untuk tidak menjual kembali kendaraan tersebut.

Diyakini pelanggan dilarang melakukannya selama 12 bulan setelah menerima Land Cruiser 2022 di tangan mereka.

Dan jika itu terjadi, mereka tidak akan diizinkan untuk membeli mobil Toyota lagi. Tidak jelas berapa lama larangan itu berlangsung, tetapi tampaknya ada beberapa dampak serius.

Pada era digitalisasi seperti sekarang ini sangat mudah melacak keberadaan kepemilikan mobil karena para pemesan Toyota Land Cruiser 2022 ini namanya langsung masuk sistem.

Toyota mengambil tindakan radikal ini tentunya karena sejumlah alasan penting. Paling pertama tak lain karena alasan ekonomi.

Toyota tak ingin pemesan Toyota Land Cruiser 2022 menjual langsung mobilnya untuk mendapatkan keuntungan dari peminat yang kehabisan stok tapi ingin memiliki.

Ini sesuatu yang lumrah terjadi dan Toyota tak menginginkannya. Toyota juga berusaha semaksimal mungkin menyediakan SUV bagi mereka yang benar-benar menginginkannya.

Lalu, Toyota membatasi produksi Toyota Land Cruiser 2022 dan menjadikannya eksklusif. Tiap pelanggan pun hanya boleh membeli satu unit.

Ada lebih dari itu karena Toyota takut bahwa tanpa perjanjian yang ditandatangani, Toyota Land Cruiser 2022 ini bisa berakhir di tangan yang salah.

Pabrikan asal Jepang ini lebih jauh mengatakan, "ada risiko melanggar undang-undang valuta asing dan tergantung pada tujuan ekspor.”

“Jika itu terjadi, situasi itu dapat menyebabkan masalah besar yang mengancam keamanan global."

Creative311 melaporkan mungkin ada beberapa masalah bagi dealer yang menjual kendaraan tersebut.

Soalnya, Toyota mencegahnya menjual Toyota Land Cruiser 2022 untuk jangka waktu tertentu.

Publikasi Jepang itu menambahkan, "Ada risiko bahwa berbagai tindakan akan diambil, seperti dituntut ganti rugi dari dealer kepada pelanggan yang melanggar."

Membaca yang tersirat, Toyota khawatir Toyota Land Cruiser 2022 ini dapat digunakan oleh kelompok teroris, seperti yang terjadi pada SUV versi lama serta pikap Toyota Hilux.

Oleh karena itu, mereka yang membeli Toyota Land Cruiser 2022 harus memastikan bahwa kendaraan tersebut tidak untuk diekspor atau dijual kembali.